Selamat Datang para Alumni... silahkan tinggalkan komentar anda..

Blog ini saya dedikasikan untuk anandaku Indra Pangestu Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Cari Kerja disini Lowongan Kerja Up date

OKI Dalam Sejarah

KAB. OKI DALAM SEJARAH Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir telah dikenal sebagai bagian Sumatera Selatan sejak sebelum masa kemerdekaan. Pada masa kesultanan, daerah ini menjadi salah satu kawasan yang penting. Belum diketahui secara tepat bagaimana pola hubungan yang lebih pasti antara keseluruhan daerah-daerah di Ogan Komering Ilir dengan pihak kesultanan. Demikian pula bila kita menyimak kronik lokal yang diceritakan penduduk di pedesaan. Masyarakat desa Saranglang, misalnya meyakini bahwa puyangnya salah seorang pejabat dari keraton Palembang. Pada masa Belanda, koloni ini menjadikan Sumatera Selatan sebagai satu wilayah keresidenan yang dipimpin oleh seorang Residen. Menjelang akhir penjajahannya, keresidenan dibagi menjadi afdeeling masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Residen, dengan perincian : •Daerah Palembang dan tanah datar dengan ibukota di Palembang, meliputi Palembang kota, talang Betutu, Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Ilir dan Rawas. •Daerah Pegunungan di Palembang, dengan ibukota di Lahat. Daerah ini meliputi Lematang Ilir, Lematang Ulu, Tanah Pasemah, Tebing Tinggi, dan Musi Ulu. •Daerah Ogan dan Komering Ulu, dengan ibukota di Baturaja. Daerah ini meliputi daerah Komering Ulu, Ogan Ulu, dan Mura Dua. Ketiga afdeeling diatas masing-masing terbagi lagi kepada onder –afdeling. Pada waktu itu, kawasan sekarang yang dikenal sebagai Ogan Komering Ilir merupakan dua onder-afdeeling, yaitu onder-afdeeling Ogan Ilir dengan ibukota Tanjung Raja dan onder afdeeling Komering Ilir dengan ibukota Kayuagung. Pembagian ini terus berlangsung sampai masuknya Pemerintahan militer Jepang mengganti kolonial Belanda. Jepang menggunakan istilah Syu untuk diterapkan pada keresidenan. Sejauh berkenaan dengan wilayah Ogan dan Komering Ilir, belum diperoleh keterangan yang pasti tentang perubahan-perubahan khusus yang dilakukan oleh Pemerintah militer Jepang terhadap lembaga yang dahulu telah terbentuk pada masa kolonial Belanda. Namun begitu, dengan mengidentifikasi perubahan umum yang diterapkan di Sumatera Selatan, tepatnya bekas Karesidenan Palembang dapat diperoleh sedikit gambaran. Pada masa Jepang, kawasan Palembang dibagi menjadi dua karasidenan (Syu) yaitu Karasidenan Palembang dan Karesidenan Bangka-Belitung. Memasuki kemerdekaan, wilayah Ogan dan Komering Ilir memasuki pula masa revolusi fisik. Beberapa tempat di daerah ini menjadi basis-basis tempat pertahanan para republikein menghadapi pihak sekutu Inggris dan pada akhirnya berhadapan langsung dengan Belanda yang bermaksud kembali menanamkan kekuasaannya. Dikawasan Ogan Komering Ilir dibentuk front-front seperti Front Batun dan Front Muara Kamal-Talang Pangeran. Dalam masa perjuangan fisik itu, kawasan ini termasuk pula dalam wilayah perjuangan Ogan komering Area. Masa Orde Baru, membawa perubahan cukup besar di daerah Ogan komering Ilir. Perubahan yang sangat fundamental dalam segi kehidupan masyarakat luas di daerah pedesaan ialah peristiwa pembubaran lembaga marga. Seterusnya, sampai masa sekarang masyarakat pedesaan di Ogan komering Ilir menemui berbagai pengalaman yang silih berganti. Masing-masing pengalaman historis itu membawa goresan tersendiri dalam ingatan kolektif , dampak pada struktur sosial politik, dan memberikan corak pada wujud kebudayaan masyarakat setempat. OKI dan Perang 5 Hari 5 Malam Pertempuran Kemerdekaan 5 hari 5 malam di Palembang terjadi pada tanggal 1 sampai 5 Januari 1947 (Rabu-Ahad, 8-12 Shafar 1366) mendapat bantuan kekuatan rakyat pedalaman, terutama daerah-daerah yang dekat dengan Palembang seperti Pemulutan, Inderalaya, Tanjung Raja, Jejawi, Sirah Pulau Padang, Kayuagung, daerah-daerah lainnya. Pasca perang 5 hari 5 malam , dalam masa case fire (gencatan senjata) masing-masing pihak mempersiapkan kekuatan dan strategi pertahanan. Di wiiayah Ogan Komering Ilir dan sekitarnya pimpinan militer Republik telah membentuk brigade pertempuran yang dimaksudkan dapat langsung terlibat dalam pertempuran apabila terjadi serangan dari pihak Belanda. Brigade pertempuran Garuda Merah di tempatkan melingkari garis demakrasi radius 20 Kilometer dari kota Palembang, pada titik rawan yang diperkirakan akan diterobos pihak Belanda. Dalam peta pertahanan Ogan Komering Ilir, ada dua klasifikasi daerah yang dianggap titik rawan pada waktu itu. Dilalui dengan kendaraan air adalah sungai Komering dan Sungai Ogan. Sedan gkan apabila ditempuh dengan jalan darat, yaitu jalur Palembang-Sirah Pulau Padang-Kayuagung, Palembang-Simpang Payakabung-Kayuagung. Pengamanan keseluruhan ini dilakukan dengan membentuk tiga front, yaitu front tengah, front kanan, dan front kiri. Pada tanggal 21 Juli 1947 seluruh pertahanan Republik di front yang melingkari garis demarkasi 20 Kilometer dari Kota Palembang berhasil diterbos oleh Belanda. Keesokan harinya tanggal 22 Juli 1947 Belanda sudah dapat menduduki Tanjung Raja dan Kayuagung. Ogan Komering Area Setelah semua front diduduki Belanda, taktik front di tinggalkan, dan tentara RI menggunakan cara geriliya dengan target adalah setiap kedudukan Belanda di seluruh daerah pendudukannya . Dalam konteks ini dibentuk dislokasi berdasarkan Ogan Komering Area dimana sebagai komandan Ogan Area adalah Kapten Riacudu, sedangkan Komering Area adalah Kapten Alamsjah. Markas Ogan Komering Area bersifat mobil, berkedudukan di Campang Tiga. Untuk koordinasi perlawanan rakyat, diangkat wedana perang yang masing-masing dijabat oleh Wedana M. Saleh untuk daerah Komering, Wedana M. Arif untuk daerah Ogan, dengan tugas pokok pengawasan terhadap gerakan tentara Belanda, mengatur bantuan logistik sehingga gerakan kesatuan geriliya dapat berjalan secara aktif. Selama kurang lebih 3 tahun pertempuran melawan tentara Belanda, terjadi perjuangan yang tak henti-hentinya melibatkan berbagai lapisan rakyat sipil dan militer dengan pengorbanannya masing-masing. Dikalangan militer, tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan didaerah Ogan Komering Ilir adalah Kapten Alamsyah Ratu Perwira Negara, Kapten Sanaf, Kapten Riacudu, Lettu Asnawi Mangkualam, Lettu Marzuki Jahri, Letda KR Murod, Pelda M. Syueb, Pelda Madri, Letda Nuh Matjan, Letda Asmuni AS, Pelda Alifiah, Pelda M. Ali Hanafiah, Letda Paisol Syt, Letda Matjik AR, Letda Najamudin, Ishak Ibrahim dll. Diplomasi dan Masyarakat Sipil Didaerah Ogan Komering Ilir, selama perang geriliya berlangsung, dukungan masyarakat sipil ini berkembang sesuai dengan kondisi setempat. Didaerah ini, masyarakat pedesaan memberikan dukungan yang sangat berarti bagi tentara yang bergeriliya. Mereka memberikan bantuan berupa material seperti ternak, buah-buahan, bahan makanan, perhiasan dan uang. Mereka juga banyak menjalankan tugas sebagai kurir antara pos pertahanan yang satu dengan yang lainnya. Penduduk setempat selalu bersedia merelakantempatnya untuk dijadikan sebagai tempat persembunyian, sekaligus menyediakan ransum bagi geriliawan itu. Pertahanan dan perlawanan terhadap Belanda didukung oleh militan yang tergabung dalam berbagai kelompok. Dari barisan lasykar rakyat yang komandannya adalah M. Denin Raden Bayang. Kelompok Badan Pelopor Republik Indonesia (BPRI) dengan tokoh antara lain Achmad Hambali, Hambali Singadilaga, A. Kadir dan A. Rahman. Terbentuk pula Tentara Keamanan Rakyat dipelopori oleh Makmun Martadinata dan menunjuk Abdullah Tauhid sebagai komandan, bersamaan dengan terbentuknya Komite Nasional Indonesia (KNI) Kabupaten...... to be continued

Memorie all... at SMAN 1 Mesuji OKI

Rabu, 27 Oktober 2010


Mariam, Wayan, Suprihatin.... dan...
 Suprihatin..
 Husin AR, Eko, Budi, Marson, Sugiyono, Dadang, Heri, Edi, Zaelani, Zalnedi, Eko, Abu Said, Admo, Rohman
 Imam, Mugiarno, Dadang, Marson, Supriyanto
 Bani'ah, Marson
Budi K, Subiyanto, Imam, Thamrin, Mugiyarno, Marson, Dadang, Supriyanto
READ MORE - Memorie all... at SMAN 1 Mesuji OKI

Tempo Doeloe

 Putri Sri Dewi Wangi
 Dina Mardiana
Bani'ah, . malu euy zaman dulu gaya ne pada katrok..
READ MORE - Tempo Doeloe

OKI DALAM SEJARAH

Selasa, 06 April 2010

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir telah dikenalsebagai bagian Sumatera Selatan sejak sebelum masakemerdekaan.Pada masa kesultanan, daerah ini menjadi salah satukawasan yang penting.Belum diketahui secara tepat bagaimana pola hubunganyang lebih pasti antara keseluruhan daerah-daerah diOgan Komering Ilirdengan pihak kesultanan.Demikian pula bila kita menyimakkronik lokal yang diceritakan penduduk di pedesaan.Masyarakat desa Saranglang,misalnya meyakini bahwa puyangnya salah seorang pejabatdari keraton Palembang.Pada masa Belanda, koloni ini menjadikan SumateraSelatan sebagai satu wilayahkeresidenan yang dipimpin oleh seorang Residen.Menjelang akhir penjajahannya, keresidenan dibagimenjadi afdeeling masing-masingdikepalai oleh seorang Asisten Residen,dengan perincian :•Daerah Palembang dan tanah datar dengan ibukota di Palembang,meliputi Palembang kota, talang Betutu,Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Ilir dan Rawas.•Daerah Pegunungan di Palembang, dengan ibukota di Lahat.Daerah ini meliputi Lematang Ilir,Lematang Ulu, Tanah Pasemah, Tebing Tinggi, dan Musi Ulu.•Daerah Ogan dan Komering Ulu, dengan ibukota di Baturaja.Daerah ini meliputi daerah Komering Ulu, Ogan Ulu, dan Mura Dua.Ketiga afdeeling diatas masing-masing terbagi lagi kepadaonder –afdeling. Pada waktu itu,kawasan sekarang yang dikenal sebagai Ogan Komering Ilirmerupakan dua onder-afdeeling,yaitu onder-afdeeling Ogan Ilir dengan ibukota Tanjung Rajadan onder afdeeling Komering Ilirdengan ibukota Kayuagung. Pembagian ini terus berlangsungsampai masuknya Pemerintahan militerJepang mengganti kolonial Belanda. Jepang menggunakanistilah Syu untuk diterapkan pada keresidenan.Sejauh berkenaan dengan wilayah Ogan dan Komering Ilir,belum diperoleh keterangan yang pasti tentangperubahan-perubahan khusus yang dilakukan oleh Pemerintah militer Jepang terhadaplembaga yang dahulu telah terbentuk pada masa kolonial Belanda. Namun begitu,dengan mengidentifikasi perubahan umum yang diterapkan di Sumatera Selatan, tepatnya bekasKaresidenan Palembang dapat diperoleh sedikit gambaran. Pada masa Jepang, kawasan Palembang dibagimenjadi dua karasidenan (Syu) yaitu Karasidenan Palembang dan Karesidenan Bangka-Belitung.Memasuki kemerdekaan, wilayah Ogan dan Komering Ilir memasuki pula masa revolusi fisik.Beberapa tempat di daerah ini menjadi basis-basis tempat pertahanan para republikein menghadapipihak sekutu Inggris dan pada akhirnya berhadapan langsung dengan Belanda yang bermaksud kembalimenanamkan kekuasaannya. Dikawasan Ogan Komering Ilir dibentuk front-front seperti Front Batun danFront Muara Kamal-Talang Pangeran. Dalam masa perjuangan fisik itu, kawasan ini termasuk pula dalamwilayah perjuangan Ogan komering Area.Masa Orde Baru, membawa perubahan cukup besar di daerah Ogan komering Ilir.Perubahan yang sangatfundamental dalam segi kehidupan masyarakat luas di daerah pedesaan ialahperistiwa pembubaran lembaga marga.Seterusnya, sampai masa sekarang masyarakat pedesaan di Ogan komering Ilirmenemui berbagai pengalaman yang silih berganti.Masing-masing pengalaman historis itu membawa goresan tersendiri dalam ingatankolektif , dampak pada struktur sosial politik,dan memberikan corak pada wujud kebudayaan masyarakat setempat.OKI dan Perang 5 Hari 5 MalamPertempuran Kemerdekaan 5 hari 5 malam di Palembang terjadi pada tanggal1 sampai 5 Januari 1947 (Rabu-Ahad, 8-12 Shafar 1366)mendapat bantuan kekuatan rakyat pedalaman, terutama daerah-daerah yang dekatdengan Palembang seperti Pemulutan, Inderalaya,Tanjung Raja, Jejawi, Sirah Pulau Padang, Kayuagung, daerah-daerah lainnya.Pasca perang 5 hari 5 malam , dalam masa case fire (gencatan senjata) masing-masingpihak mempersiapkan kekuatan dan strategi pertahanan.Di wiiayah Ogan Komering Ilir dan sekitarnya pimpinan militer Republik telahmembentuk brigade pertempuran yang dimaksudkandapat langsung terlibat dalam pertempuran apabila terjadi serangan dari pihak Belanda.Brigade pertempuran Garuda Merahdi tempatkan melingkari garis demakrasi radius 20 Kilometer dari kota Palembang,pada titik rawan yang diperkirakan akan diterobospihak Belanda.Dalam peta pertahanan Ogan Komering Ilir, ada dua klasifikasidaerah yang dianggap titik rawan pada waktu itu.Dilalui dengan kendaraan air adalah sungai Komering dan Sungai Ogan. Sedangkan apabila ditempuh dengan jalan darat,yaitu jalur Palembang-Sirah Pulau Padang-Kayuagung, Palembang-SimpangPayakabung-Kayuagung. Pengamanan keseluruhan inidilakukan dengan membentuk tiga front, yaitu front tengah, front kanan,dan front kiri.Pada tanggal 21 Juli 1947 seluruh pertahanan Republik di front yang melingkarigaris demarkasi 20 Kilometer dariKota Palembang berhasil diterbos oleh Belanda. Keesokan harinya tanggal22 Juli 1947 Belanda sudah dapat mendudukiTanjung Raja dan Kayuagung.Ogan Komering AreaSetelah semua front diduduki Belanda, taktik front di tinggalkan, dan tentaraRI menggunakan cara geriliya dengan targetadalah setiap kedudukan Belanda di seluruh daerah pendudukannya . Dalam konteksini dibentuk dislokasi berdasarkan OganKomering Area dimana sebagai komandan Ogan Area adalah Kapten Riacudu, sedangkanKomering Area adalah Kapten Alamsjah.Markas Ogan Komering Area bersifat mobil, berkedudukan di Campang Tiga. Untukkoordinasi perlawanan rakyat, diangkatwedana perang yang masing-masing dijabat oleh Wedana M. Saleh untuk daerah Komering,Wedana M. Arif untuk daerah Ogan,dengan tugas pokok pengawasan terhadap gerakan tentara Belanda, mengatur bantuanlogistik sehingga gerakan kesatuan geriliyadapat berjalan secara aktif.Selama kurang lebih 3 tahun pertempuran melawan tentara Belanda, terjadiperjuangan yang tak henti-hentinya melibatkanberbagai lapisan rakyat sipil dan militer dengan pengorbanannya masing-masing.Dikalangan militer, tokoh-tokoh yangterlibat dalam perjuangan didaerah Ogan Komering Ilir adalah Kapten AlamsyahRatu Perwira Negara, Kapten Sanaf, Kapten Riacudu,Lettu Asnawi Mangkualam, Lettu Marzuki Jahri, Letda KR Murod, Pelda M. Syueb,Pelda Madri, Letda Nuh Matjan,Letda Asmuni AS, Pelda Alifiah, Pelda M. Ali Hanafiah, Letda Paisol Syt,Letda Matjik AR, Letda Najamudin, Ishak Ibrahim dll.Diplomasi dan Masyarakat SipilDidaerah Ogan Komering Ilir, selama perang geriliya berlangsung,dukungan masyarakat sipil ini berkembang sesuai dengan kondisi setempat.Didaerah ini, masyarakat pedesaan memberikan dukungan yang sangat berartibagi tentara yang bergeriliya. Mereka memberikan bantuan berupa materialseperti ternak, buah-buahan, bahan makanan, perhiasan dan uang. Merekajuga banyak menjalankan tugas sebagai kurir antara pos pertahanan yangsatu dengan yang lainnya. Penduduk setempat selalu bersedia merelakantempatnya untuk dijadikan sebagai tempat persembunyian, sekaligusmenyediakan ransum bagi geriliawan itu.Pertahanan dan perlawanan terhadap Belanda didukung oleh militan yangtergabung dalam berbagai kelompok.Dari barisan lasykar rakyat yang komandannya adalah M. Denin Raden Bayang.Kelompok Badan Pelopor Republik Indonesia (BPRI)dengan tokoh antara lain Achmad Hambali, Hambali Singadilaga,A. Kadir dan A. Rahman.Terbentuk pula Tentara Keamanan Rakyat dipelopori oleh Makmun Martadinatadan menunjuk Abdullah Tauhid sebagai komandan,bersamaan dengan terbentuknya Komite Nasional Indonesia (KNI) KabupatenOgan Komering Ilir. Anggotanya adalah A. Kadir Wiralaga,M. Denin, Braksan Matjan, A. Kosim, Bahusin, R. Bahiramsyah Thalib,Depati Anwar (Meranjat), dan H. Kadir.Kelompok ini dikoordinir melalui suatu lembaga Badan PersatuanPerjuangan Rakyat (BPR). Anggota BPR adalah Achmad Prabu,Hambali Singadilaga, dan Braksan Matjan.Kondisi PemerintahanAkhir tahun 1945 pimpinan pemerintah di Propinsi melakukan pergantianpimpinan di Ogan Komering Ilir.Pergantian itu adalah dari Bun Syiu Co Najamuddin ke pada R. MansyurKramajaya. Najamudin sendiri ditarik ke Palembang.Pada waktu Bun Syu Co di jabat oleh R. Mansyur Kramajaya dibentukperlengkapan pemerintahan. Adapun susunannya ialahR. Mansyur Kramajaya adalah sebagai Bupati, H. Bahar sebagai Kepalapolisi, Braksan Matjan Kepala Sosial,Bahusin Kepala Penerangan, Achmad Matjan Wedana Komering Ilir,A.Hamid Jumpul sebagai wedana Ogan Ilir.Tahun 1948 R. Mansyur Kramajaya diganti oleh Achmad dari tahun1948-1949. Dalam masa ini pada bulan Juli 1948Belanda melakukan Agresi Militer secara serentak di Indonesia,termasuk Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sebagai akibatdari serangan tersebut, bukan saja militer yang ditarik mundurke Lampung tetapi juga pejabat pemerintahpun terpaksa mengungsi.Pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatanIndonesia. Setelah pemulihan kedaulatan,Pemerintah RI menyelenggarakan desentralisasi sesuai dengandasar UU 22/1948. Dibentuklah propinsi otonom dandaerah istimewa setingkat propinsi. Disumatera terbentuklahtiga propinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera tengah danSumatera Selatan, tapi dalam tahun 1950 tidak dibentuk menurutUU 22/1948 tersebut, tapi dengan Peraturan Komisaris PemerintahPusat No. 95/Kom/U/1948 dibentuk 10 Kabupaten yang meliputi tiga wilayah karesidenanKarasidenan Bengkulu :•Bengkulu Seluma•Lais Muko-Muko•Manna Kaur•Rejang-LebongKaresidenan Lampung (yang dikuasai RI)•Lampung Selatan•Lampung Tengah•Lampung UtaraKarasidenan Palembang (yang dikuasai RI)•Lematang Pasemah•Musi Rawas•Palembang SelatanDengan terbentuknya lembaga ini, karesidenan Bengkulu,Lampung dan Palembang dihapuskan.Setelah pemerintahan Negara Sumatera Selatan diserahkankepada komisaris Pemerintah RIS,maka Gubernur Sumatera Selatan (yang merangkap sebagaikomisaris tersebut) mengeluarkan ketetapantanggal 20 Maret 1950, No. Gb./100/1950 yang membagiseluruh wilayah karesidenan Palembang dalam 6 Kabupaten yaitu :1. Lahat2. Muara Enim3. Musirawas4. Ogan Komering Ilir5. Ogan Komering Ulu6. Palembang BanyuasinPada tahun itu juga tiga marga lepas dari Ogan Komering Ilir,yaitu Marga Gelumbang, Marga Tambang Kelekar, dan Marga Rambutan.Pasca RevolusiPada tahun 1950 Negara Indonesia benar-benar telah menjadisebuah negara kesatuan yang berdaulat.Masa revolusi fisik melawan pihak asing yang berusahamenanamkan kembali kekuasaannya kembali di tanah air,telah berlalu. Selanjutnya berbagai konflik internalyang selama ini masih terselubung mulai tampilke permukaan satu persatu. Konflik yang terjadi memilikisaling keterkaitan, sehingga melibatkan banyak pihak.Kondisi ini menjadikan hari-hari sepanjang dasawrsa 1950-anitu diramaikan oleh berbagai perselisihan dan pertikaian.Pergolakan dan konflik itu, kebijakan-kebijakan tingkatpusat maupun propinsi telah memberikan corak pula terhadapjalan pemerintahan dan kehidupan masyarakat di OganKomering Ili . Pada tanggal 20 Maret, terbit SK GubernurNo. Gb.100 tahun 1950 yang menyangkut tentang kabupaten.Pada waktu itu pucuk pimpinan Pemerintah KabupatenOgan Komering Ilir adalah R. Achmad diganti oleh M. Arief.Pada awal masa kepemimpinan M. Arif, tiga marga dalam dariwilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, lepas.Hal tersebut dilakukan merupakan hasil kebijaksanaan dengansegala pertimbangan dari pemerintah daerahtingkat I Sumatera Selatan. Pada masa sebelum itu, di OganKomering Ilir terdapat 29 marga. Setelah terjadipelepasan tiga marga tersebut daerah ini tinggal 26 marga.Adapun marga-marga yang lepas dari Ogan Komering Ilirtersebut adalah Marga Gelumbang, Tambang Kelekar,dan Rambutan. Marga Gelumbang, Marga Tambang Kelekardimasukkan Kewedanan Prabumulih. Marga Rambutan dilepas masuk ke Banyuasin.Pada tanggal 9 Mei 1951 terbit SK Gubernur PropinsiSumatera Selatan No. Gb/53/1951 tentang Pemilihandan Pembaharuan Dewan Perwakilan Rakyat dari Margadan Daerah-daerah yang setingkat dengan itu dalam daerahProvinsi Sumatera Selatan. Undang-Undang ini padadasarnya memberikan pedoman bagi reposisi marga dalam negaraRepublik Indonesia sehingga menjadi relevan denganperkembangan mutakhir pada masa itu. Disusul oleh SK Gubernurno. 54 mengenai pemilihan Pamong Praja dan Khotib,serta SK Gubernur Nomor 101/1951, Nomor 111/1951, dan 114/1951tentang Kepala Marga dll Pamong Marga, langsungoleh rakyat. Ketika SK ini diterbitkan Pimpinan Ogan Komering Ilir dijabatoleh M. Arif yang menjabat dari tahun 1950-1953. Setelah itu M.Arif diganti oleh Husni yang menjabat dari tahun 1953 sampai 1954.Pemilu PertamaTahun 1955 dilakukan Pemilihan Umum untuk yang pertamakali sejak kemerdekaan. Di Ogan Komering Ilir, intrik daripihak PKI terhadap kaum muslimin muncul dengan berbagaicara. Demikian pula penentangan kaum muslimin yang dimotorioleh partai-partainya dan para alim ulama, juga tidak kalahkerasnya. Konflik tajam yang terjadi di setiap hari. Kondisisemacam ini sangat menghambat proses pembahasan konstitusiyang diamanatkan melalui Pemilu 1955 itu. Tahun 1955 sampai1956 pimpinan di Ogan Komering Ilir dijabat oleh Achmad Matjan.Pada awal tahun 1956 Achmad Matjan diganti oleh M. Solehyang menjabat dari tahun 1956 sampai tahun 1957. Pada tahun1956 itu terbit Undang-undang no. 4/1956 tentang PembentukanDaerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan daerahPropinsi Sumatera Selatan. Undang-undang ini menempati no.55 dalam Lembaran Negara RI, dan No. 1091 dalam Tambahan Lembaran Negara.Berdasarkan Undang-undang itu, di Sumatera Selatan terdapat14 Kabupaten termasuk Ogan Komering Ilir dengan PemerintahDaerah yang berkedudukan di Kayuagung. Empat belas Kabupatendi lingkungan Sumatera Selatan yang dimaksud dalam undang-undangitu masih mencakupi daerah–daerah yang sekarang berada di propinsiLampung, Bengkulu dan Bangka-Belitung.Undang-undang ini munculsebagai Undang-undang darurat. Pada awal tahun 1958 M. Solehdiganti oleh R.Abubakar yang menjabat tahun 1958 sampai 1959.Inilah masa-masa semakin runcing dengan pergolakan multi-dimensi.Pembahasan konstitusi belum selesai jua. Bulan Juli 1958, untukmengatasi berbagai problematika yang ada, Nasution mengusulkanagar kembali ke Undang-undang Dasar 1945, menurutnya, cara iniakan lebih baik meyusun konstitusi baru. Undang-undang yang lamatersebut menetapkan kabinet presidensial dengan presiden yang kuat,bertanggungjawab kepada MPR yang jarang bersidang, tetapi presidenmemerlukan persetujuan DPR
Eskalasi KonflikKonflik yang telah terjadi sejak awal dasawarsa 1950 an mengalamipeningkatan menjadi semakin terbuka, dan muncul dalam bentuk yangsemakin keras. Tidak hanya muncul di sekitar pusat kekuasaan diJakarta, tapi konflik itu merembes pula sampai ke daerah-daerah.Ketidakpuasan dalam tubuh tentara bertemu dengan problem masyarakatsipil di daerah, serta persoalan politisi dengan kepentingan-kepentingan partainya. Pertemuan berbagai masalah ini mempercepateskalasi konflik menjadi suatu kemarahan sosial di daerah. Salahsatu diantaranya bermanifestasi dalam bentuk tuntunan akan adanyareformasi di pusat pemerintahan.Tanggal 8 maret 1956 (Kamis 25 Rajab 1375). DPRD sumatera selatanmengajukan mosi tidak percaya pada tanggal 24 Desember 1956(Senin 13 Jumadil Awal 1376) Kolenel Berlian, Panglima tentarateritorium IV (meliputi sub Palembang, Bengkulu, Lampung, Jambi)memaksa Gubernur Sipil mengambil langkah otonomi. Tindakan inidilakukan oleh Berlian menyusul Komandan Resimen Sumatera Utara,Simbolon, yang telah mengambil-alih kekuasan di wilayahnya. Padabulan September 1957 panglima T.T. Sumatera Selatan, Letkol Barlianbersama Letkol Ahman Husein dan Letkol H.N.V. Sumual bersama –samamembuat Piagam Persetujuan Palembang. Dalam piagam itu diajukanpokok tuntutan, sebagai berikut:•Menuntut segera dipulihkannya Dwitunggal dalam rangka PimpinanNegara, demi untuk keutuhan Negara dan Bangsa dan jika ini tidakmungkin, harus diambil jalan lain yang tegas.•Segera mengganti Pimpinan Angkatan Darat sebagai langkah pertamaterhadap stabilisasi Tentara Nasional Indonesia yang akan menjadilandasan mutlak bagi Stabilisasi Negara.•Dilaksanakannya de-sentralisasi dalam sistem Pemerintahan Negarayang antaranya meliputi pemberian otonomi yang luas bagi Daerahdan feorganisasi dalam organ-organ sentral bagi pusat.•Pembentukan senat•Peremajaan dan penyederhanaan di seluruh lapangan dan tingkatan.•Melarang yang pada dasarnya berpusat internasional.Sebagai terbaca dari butir- Komunisme butir yang dikutip di atas,ketiga perwira yang memimpin tiga daerah bergorak itu mengarahkantuntutannya pada tuntutan reformasi di tubuh pemerintah dan tentara.Otoritas dan DemokrasiDalam pidatonya pada tanggal 28 Oktober 1956 (Ahad,23 Rabiul awal 1376)Sukarno meminta agar partai-partai di bubarkan, dan dua harikemudian ia mengajukan konsep tentang Demokrasi terpimpin.Masyumi menentang gagasan itu, PNI dan NU bersikap ambivalen(mendua), sedangkan PKI mendukung dengan harapan partai tidakdibubarkan. Keempat partai ini masing-masing memilikibasis masa di Ogan Komering Ilir.Perselisihan politisi dengan Sukarno semakin memuncak,sedangkan di daerah pergolakan PRRI dan Permesta di daerahsemakin reda. Tanggal 26 Juni 1959 (Jumat,19 Dzul Hijjah 1378)dikeluarkan UU No.28 sebagai penetapan terhadap Undang-UndangDarurat Nomor 5 tahun 1956, dan undang-undang DaruratNomor 6 tahun 1957 mengukuhkan keberadaan Kabupaten Ogan Komering Ilir.Pada tanggal 5 Juli 1959 Sukarno mengeluarkan Dekrit yangisinya kembali kepada Undang-Undang 1945, yang mana diharapkannegara lebih stabil setelah memperoleh kembali landasannya yangsemula. Dengan penetapan landasan itu, bagi Sukarno dan jugaNasution suasana menjadi lebih kondusif bagi proses peyelenggaranpemerintah. Di Ogan Komering Ilir, tantanan pemerintah telah lebihsempurna dengan mulai terbentuknya perlengkapan pemerintahan sejak dariBupati R.Mansyur Kramajaya. Dengan begitu, setahap demi setahap sistempemerintahan dn kehidupan masyarakat sudah mulai diatur semakin bruntal,kehidupan mesti diteruskan dan roda pemerintahan harus tetap berjalan.Sekitar Dekrit 1959Sementara itu, harapan akan pergeseran kekuatan dalam birokrasimenuju otonomi daerah, diapresiasi melalui Pen. Pres No.6/1959.DPRD dihapuskan dan diganti dengan Badan Pemerintah Harian (BPH).Hal tersebut secara serentak dibentuk diseluruh daerah, termasukKabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Ogan Komering Ilir.Anggota-anggota BPH merupakan pembantu-pembantu KepalaDaerah dengan tugas lain sebagai Penasehat Kepala Daerah.Pemerintah Kolegial diganti dengan Pemerintah Tunggal.Pejabat ini diangkat dan diberhentikan oleh instansi pusat.Kepala Daerah mengemban tugas dua fungsi sekaligus, yaitusebagai pejabat negara adalah pemerinta pusat dan sebagaialat pemerintah daerah.Sejak masa awal Orde Baru, telah diluncurkan wacanamodernisasi yang secara konkret selanjutnya diwujudkandalam berbagai bentuk pembangunan. Dalam konteks itu,pada masa masa awal Orde Baru, keberadaan Marga sebagaisuatu kesatuan administratif masih tetap dipertahankan dandiadaptasi dengan kebutuhan dari propinsi maupun dari pusat.Dalam konteks Pelita, sebagaimana diamanatkan oleh GubernurSumatera Selatan pada waktu itu bahwa kepala Marga bersama DPR .Marga bertanggungjawab melakukan inisiatif membangun marganya,meliputi : jalan marga, jembatan-jembatan marga, bangunan-bangunanmarga seperti kantor marga, rumah-rumah marga, gedung-gedungsekolah, mesjid, dll.Agar pelaksanaan pekerjaan marga (Marga Werken) berjalan efektif,dan sepanjang belum diatur, maka pemerintah Marga (Pasirah bersamadewan marga) berjalan efektif, dan sepanjang belum diatur, makapemerintah Marga (Pasirah bersama dewan marga) memiliki keharusanuntuk mengaturnya.Keadaan ini terus berlangsung sampai diterapkannya UU No. 5/1974,yang memberikan kewenangan lebih kuat kepada pihak kecamatan danmengatur masyarakat dalam lingkungan marga. UU No. 5/1979 yang diSumatera Selatan diapresiasi dengan SK Pembubaran Marga menyempurnakanproses de-tradisionalisasi yang sebelumnya telah berlangsung.Demokrasi dan BirokrasiSuasana kultur dan kondisi alam di daerah Ogan Komering Ilir,merupakan suatu faktor yang mendukung keberlangsungan danmenyebabkan perubahan Birokrasi dan struktur kelakuan birokritas.Sementara itu, birokrasi muncul dalam reformasi negara sebagaialat untuk menjalankan aturan serta pemerintahan. Keadaan inimemerlukan adaptasi yang rasional sehingga proses kultur dapatmengakomodasi kebutuhan sosio-kultur setempat atau sebaliknyakondisi sosio-kultur itu tidak mengganggu rasionalitas danefektivitas Birokrasi.Pemerintah di daerah, sesuai dengan desain pokok dan konsep umumyang dirancang dari pusat kekuasaan, mengalami berbagai pembenahan.MPR hasil Pemilu 1971 sesuai TAP No. V/MPR/1973, mengeluarkan Undang-undangno. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintah di Daerah yangmenitikberatkan otonomi daerah tingkat II. Dalam Undang-Undang iniditekankan bahwa Pemerintah Daerah terdiri dari Kepala Daerah danDPRD. Kepala Daerah tidak didampingi suatu BPH sebagai badan penasehatdalam bidang eksekutif, tetapi didampingi oleh Dinas-Dinas danSekretariat Daerah di bidang Pemerintahan Daerah.Berikut adalah nama Pejabat Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir :1. A. Najamuddin 1944 - 19452. M. Mansur Kramajaya 1946 - 19473. M. Arif 1950 - 19524. Husni 1953 - 19545. Achmad Macan 1955 – 19566. M. Sholeh 1956 – 19587. M. Abubakar 1958 – 19598. Basri 1959 - 19609. Mayor Nuh Macan 1960 - 196410. Usman 1964 - 196611. H. A. Latief Rais 1966 - 197912. H. M. Yusuf Halim 1979 - 198913. H. A. Rasyid Rais 1989 - 199914. F. Rozi Dahlan 1999 - 200415. Ir. H. Ishak Mekki, MM 2004 - Sekarang
READ MORE - OKI DALAM SEJARAH

Danau Teluk Gelam (OKI, Sumatera Selatan)

Kamis, 18 Februari 2010

Pengantar

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, terdapat sekitar 12 obyek wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan. Dari sekian banyak obyek wisata tersebut yang paling banyak dikunjungi dan yang menjadi andalan Kabupaten OKI adalah Danau Teluk Gelam. Untuk menuju obyek wisata ini relatif mudah, karena lokasinya berada di tepi jalan lintas Sumatera, sekitar 25 kilometer dari ibukota Kabupaten OKI atau 92 kilometer arah tenggara dari Kota Palembang. Apabila menggunakan angkutan umum jenis bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), dari Kota Palembang menuju Kayuagung (Ibukota Kabupaten OKI) hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp.10.000,00. Selanjutnya, dari Kayuagung diteruskan menggunakan angkot dengan tarif sekitar Rp3.000,00 hingga ke Teluk Gelam.

Kondisi Danau

Teluk Gelam adalah sebuah danau alami seluas sekitar 250 hektar yang airnya tidak pernah mengering, meski pada musim kemarau. Air danau ini tergolong jernih dan dihuni oleh berbagai macam jenis ikan, seperti: belida, tapah, arwana, dan konon dihuni juga oleh beberapa ekor buaya (walau selama ini belum pernah ada orang yang melihatnya). Pada bagian tengah danau terdapat sebuah daratan yang ditumbuhi ribuan pohon gelam (Melalueka leucadendron) dengan daunnya yang mungil dan berwarna hijau muda. Di sekitar danau pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau bahkan sekedar berkeliling menikmati pemandangan alam.


Fasilitas Danau Teluk Gelam

Fasilitas penunjang obyek wisata Danau Teluk Gelam tergolong lengkap. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2004, tepatnya akhir bulan Agustus-September, danau ini pernah dijadikan sebagai salah satu tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI, khususnya cabang olahraga dayung dan ski air. Agar PON XVI dapat berjalan dengan lancar, pemerintah daerah Provinsi Sumatera Selatan mengucurkan dana sebesar Rp.31,9 miliar guna memoles kawasan danau dengan membangun berbagai macam fasilitas olahraga, seperti: dermaga untuk dayung dan ski air (lengkap dengan menara start dan finis), pondok pemandu (align’s hut), serta tribun untuk penonton.

Selain fasilitas olahraga, dibangun pula 34 buah rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 dengan sistem knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah panggung tersebut dibuat khusus bagi para pengunjung yang ingin bermalam di kawasan obyek wisata Danau Teluk Gelam. Konon, pengunjung yang menginap akan serasa tinggal di sebuah perkampungan tradisional. Dan bila bangun pagi, yang terlihat adalah hamparan danau yang dapat membuat suasana hati terasa nyaman. Selain rumah panggung, ada alternatif lain untuk menginap yaitu sebuah hotel yang bernama Hotel Teluk Gelam. Hotel yang berdiri megah di tepi danau itu terdiri atas dua bangunan, masing-masing memiliki 24 kamar. Hotel Teluk Gelam menyediakan pula sejumlah alat olahraga berupa jet-ski yang biasa disewakan kepada pengunjung seharga Rp.300.000,00 perjam, serta speed boat dengan sewa Rp.150.000,00 per jam.

Sebagai catatan, untuk dapat masuk ke obyek wisata Danau Teluk Gelam pihak pengelola mematok harga tiket masuk bagi pengunjung sebesar Rp.2.000,00 untuk orang dewasa dan Rp.1.500.00 untuk anak-anak. Sementara bagi pengunjung yang membawa mobil dikenakan sewa parkir sebesar Rp.4.000,00 dan sepeda motor Rp.2.000,00.


READ MORE - Danau Teluk Gelam (OKI, Sumatera Selatan)

Hotspot Internet Gratis menggunakan wifi

Kamis, 04 Februari 2010

1. UNIVERSITAS GUNADARMA, KAMPUS J KALIMALANG – Bekasi Selatan Kampus D bisa di gedung 2 dan 4 (CarPark, Hall, dan Auditorium) Login : c0b4d1b4c4 (atau lihat di mading)
2. Kampus ATMA Jaya, Gedung B
3. Rumah Internet TNT 2 di bilangan Kelapa Gading
4. SERVICE HONDA FATMAWATI
5. SERVICE HONDA PONDOK INDAH

Daerah JABODETABEK
1. UNIVERSITAS GUNADARMA, KAMPUS J KALIMALANG – Bekasi Selatan Kampus D bisa di gedung 2 dan 4 (CarPark, Hall, dan Auditorium) Login : c0b4d1b4c4 (atau lihat di mading)
2. Kampus ATMA Jaya, Gedung B
3. Rumah Internet TNT 2 di bilangan Kelapa Gading
4. SERVICE HONDA FATMAWATI
5. SERVICE HONDA PONDOK INDAH
6. BOGOR TRADE MALL – Food Court (BOGOR)
7. KAMPUS IPB DRAMAGA (BOGOR)
8. GEDUNG KEMENTRIAN / DEPARTEMEN
9. UNTAR LAMA (sebelah Trisakti )
10. Dunkin Donuts @ TAMAN ANGGREK
11. Cafe BoxOffice @ BOGOR
12. PLAZA SEMANGGI
o Ajiramen (Restaurant) (Restaurant)
o Celcius café (Restaurant)
o Food Court LT 3A (Food Court)
o Gloria Jeans café (Bar/Coffee Shop)
o Mr Baso (Restaurant)
o Rice Bowl (Restaurant)
o Starbuck Café (Bar/Coffee Shop)
o Woku woku (Restaurant) (Restaurant)
13. Bakmi GM Pondok Indah Mal 1 Bakmi GM Pondok Indah Mal 1 (Restaurant)
14. Food Court Mayapada Building lt basement (Foodcourt)
15. Garuda Lounge, Terminal E&F departure, international Airport
16. Bakmi Keriting Restaurant Jl. Jend Sudirman Kav 1 Wisma BNI 46 Jakarta 10220
17. Fashion Café Jl. Jend Sudirman Kav 1Wisma BNI 46 Jakarta 10220
18. Food Court Restaurant Jl. Jend Sudirman Kav 1Wisma BNI 46 Jakarta 10220
19. Java Bay Café Jl. Jend Sudirman Kav 1 Wisma BNI 46 Jakarta 10220
20. Mall – Plaza Senayan Jl. Asia Afrika 8 Plaza Senayan Jakarta 10270
21. Marche Moven Pick Restaurant Jl. HR Rasuna Said Kav X-0, Graha Surya
22. Internusa Lt Dasar Jakarta 12950
23. Millenia RatuPlaza Jl Jenderal Sudirman RatuPlaza eMall, 4th floor Jakarta 10220
24. Mall – Telkom Teleshop Mall Taman Anggrek Jakarta Barat
25. Harris Hotel Tebet Jakarta Jl. Dr Saharjo 191 Jakarta Selatan
26. Jakarta Convention Center Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta Selatan
27. Mojo Café Mangga Dua Square Level 3, Next to Surya Cinema Jakarta kota
28. Cyber Café Orion Dusit Lantai Dasar. Jakarta Kota
29. Office – Istana Negara Pers Room 1 President Office Jakarta Pusat
30. Office – Telkom Jl. Gatot Subroto Graha Citra Caraka Jakarta Pusat
31. Dunkin Donat Pusat Jl. Hayam Wuruk dekat dengan Wisma Hayam Wuruk Jakarta Kota
32. Plaza Semanggi. Lantai 1 dan lantai 2 dan Food court area Jl. Jendral Sudirman Jakarta Selatan
33. Oma Sendok di jalan Empu Sendok No. 45, Senopati keb baru Jakarta Selatan.
34. Bakoel koffie, Bellaggio, Mega Kuningan.
35. BizNet Cafe,Mega Kuningan
36. Delights cafe,Jalan Kemang Raya, Kemang Jakarta Selatan.
37. Cafe Aksara Bookstore,Kemang, Jakarta Selatan.
38. Restoran Hotel Grand Flora,Kemang, Jakarta Selatan.
39. Cafe Lokananta,Panglima Polim Selatan, Jakarta Selatan.
40. BAKWAN ECETERA, Jl. Benda No. 89, Kemang – Jakarta Selatan,
41. Mal Pondok Indah II, mulai lantai paling bawah hingga ke lantai atas (foodcourt) khusus hari kerja.
42. Depok Town Square (Foodcourt)
43. ZOE Cafe, Depok
44. Cafe/Reataurant Batavia Stasiun kota jakarta.
45. Hot pot Restaurant,Muara karang
46. Sun City Bar/Spa/Restaurant, Jl.Hayam Wuruk,Jakarta Pusat
47. Universitas Budi Luhur
48. Plaza Cengkareng Ramayana.
49. Carefour Taman Palem Lt.3.
50. Kampus BSI Cengkareng
51. Kampus Mercu Buana, Kembangan Jakarta Barat
52. Kampus Univ. Siliwangi – Jl. Siliwangi
53. Mayasari Plaza – Jl. Pasarwetan
54. Asia Mall – Jl.HZ.Mustofa
55. RS Jasa Kartini – Jl. Otista
56. Metropolitan Mall 1-2
57. ekalokasari Bogor
58. JCo Botani Square Bogor
59. Rumah Kopi / Sekretariat DPP PAN nama Wifi :
1. Rumah kopi
2. Rumah PAN lt 2
60. Hotel shopian tebet jakarta
61. aa motor bogor, di jl baru, free hot spot buat konsumen cuci motor, ganti oli atau juga service motor
HOTEL’S HOTSPOT LOCATION
Shangrila Hotel Margeux
Shangrila Hotel Lobby
Shangrila Hotel Satoo
Accacia hotel (Private)
Aston hotel Senen (Private)


Akses Internet WiFi Gratis Daerah Bandung :
1. MELSA HOTSPOT di The Valley – Dago
2. MELSA HOTSPOT(Semua Lantai) di Bandung SuperMall Jl. Gatot Subroto
3. STT TELKOM ( Gedung A, B, C,SC)
4. ZOE CORNER
5. BEC di food court
6. SMP Negeri 2 Bandung
7. Black Coffee Bar Jl. Cihampelas
8. Gatorade -Bandung Electronic Center GF Jl. Purnawarman, Bandung
9. Istana Plaza ( tiap lantai ) Jl. Pasir Kaliki,Bandung
10. Panos café Gedung BBU (Bumi Bina Usaha), Jl asia afrika
11. QB Bookstore (Setiabudi Supermarket)
12. AMIK AL MA’SOEM
13. UNPAS FE jl. tamansari no 6-8 Bandung
Akses Internet WiFi Gratis Daerah Cirebon :
Setda Kabupaten Cirebon
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Badan Kepegawaian Daerah Kab. Cirebon
DPRD Kab. Cirebon
Grage Mall Cirebon
Dinas Pendapatan Kab. Cirebon
Akses Internet WiFi Gratis Daerah Anyer :
CIHIDEUNG FOREST By GRETONG – Username : tamu – Password : tamu
Akeses Internet WiFi Gratis Daerah Sumatra :
Sumatra Barat (Padang) :
Haustea – Plaza Andalas & Hayam Wuruk
Sedona (Bumi Minang Hotel)
Kampus AMIK – damar
Kampus UPI-YPTK
Akeses Internet WiFi Gratis Daerah Riau :
Masjid Agung Annur – JL. Hang Tuah – Pekanbaru
Mall SKA – JL. Arengka Pekanbaru
hotel grand zurri itu jl. teuku Umar -pekanbaru (Hanya ketika Check in)
Bandara SUltan Syarif kasim 2
Mall SKA

Akses Internet WiFi Gratis Daerah Semarang :
1. UNDIP (24 jam) FISIP, S2 Fak Teknik, Fak Kedokteran bagian2 tertentu, dll
2. gedung Telkom JL.Pahlawan
3. Universitas Khatolik Soegijapranata Jl.Pawiyatan Luhur
4. Rinjani Resto Jl.Rinjani.
5. E plasa Jl.Simpang lima.
6. Plasa Simpang Lima SCC Lt.5 free by Speedy
7. Seputar Simpang Lima
8. Brux the Bistro, Jl. Rinjani
9. Black Canyon Coffee, Jl. Rinjani
10. The Hills, Bukit Sari
11. Citramedia Internet Cafe, Mal Ciputra
12. XYZ, Singosari Raya
13. Java Supermal area food court, HK Desert, Cafe Luwak, dll, Peterongan
14. Cafe Pelangi, Jl. Singosari Raya
15. Yamaha KCI, Jl. Pandanaran

Akses Internet WiFi Gratis Daerah Jogja :
1. STMIK AKAKOM JANTI (belakang Lobby) Setting : lan proxy-address proxy.akakom port :3128
2. UGM ( perpust UPT1 ugm). >>Komentar no 71.
Fakultas ilmu budaya
Fakultas biologi
kptu plaza , pwd WEP: wifi1
Terima kasih buat mas heri atas tambahannya. >> komentar no 125
3. KEDOKTERAN UMUM/ KEDOKTERAN GIGI UGM
4. DEKAT NOVOTEL HOTEL DJOGJA @ JL.SUDIRMAN
5. Universitas Negeri Yogyakarta
6. Jendelo cafe
7. Mal Galeria
8. Mal Ambarukmo
9. It’s Coffee
10. Kedai Kopi
11. Centro Billiard & Lounge; Jl. Ring Road Utara
12. Parsley; Jl Kaliurang Km 5,5
13. Momento; Jl. Jembatan Merah, Gejayan – harga makana terjangkau
14. Addicted; Jl. Gejayan
15. Empire Caf̩; Jl. Gejayan Рnyaman untuk berinternet
16. Dixie Easy Dining; Jl. Gejayan No. 40b Selatan Selokan Mataram
17. Snap Caf̩; Jl. Gejayan Рfasilitas wifi-nya masih baru
18. Kedai Kopi; Jl. Bougenville No. 1 Gejayan, Selokan Mataram – tempatnya agak sempit sih ^_^
19. OWN Cafe Seturan; Selokan Mataram
20. Espresso Café; Jl. Bougenville 1, Selokan Mataram Gejayan
21. Rama Coffee Lounge (Rama Net); Seturan
22. Debucks Coffee; Jl. Babarsari
23. O La La Cafe Saphir Square; Jl. Solo
24. Soda Lounge; Jl. Solo – lumayan juga sih
25. Watu Café; Jl. Urip Sumohardjo
26. It’s Coffee; Jl. Melati Wetan No. 58 Baciro Timoho
27. Galeria Mall; Jl. Sudirman – pas aq nyoba sering dc
28. Ambarrukmo Plasa; Jl.Laksda Adisucipto – lumayan nongkron di tamansari fc nya
29. DPRD DIY; Jl. Malioboro Yogyakarta (User id: pakdirman Password: dprd)
30. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jl. Kusumanegara 121 Yogyakarta => hot spot 24 jam non stop
31. AMIKOM
32. STIE YKPN -> udah pake MAC filtering, spoofing aja kalo sempet…
33. Angkringan jalam Nusa Indah Concat
34. Ambarukmo plaza
35. Kabupaten Bantul berada di sekitar Penda Kab Bantul, Pendopo Kabupaten Bnatul, Gedung DPRD Kab Bantul dan Pasar Seni Gabusan.

Akses Internet WiFi Gratis Daerah Jawa Tengah (Purwokerto) :
Stt Wiworotomo purwokerto 24 jam
NOC Datamas Radius RT (private)
RM Kabayan, jl jend soedirman, depan RRI (private)
Daerah HR Bunyamin, Kawasan kampoes Universitas Jendral Soedirman, Café-café sekitar kampus
Akeses Internet Gratis Daerah Solo :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Solo Grand Mall
Oslo Computer
SMKN 2 Solo
Sepanjang Jalan Slamet Riyadi (Status Suspend)
Akses Internet WiFi Gratis Daerah Medan :
PERPUSTAKAAN USU
CyberMedic
Garuda Plaza hotel
Merdeka Walk
Universitas Medan Area (UMA). Jl. Pancing. Seluruh kawasan kampus.


Akses Internet WiFi Gratis Daerah Surabaya :
1. Hotel Hilton
2. STIKOM kantin, parkiran, dan sekitarnya ( id minta di satpam atau lihat di papan pengumuman)
3. JS Plasa (dulu Sinar JemurAndayani) . Cepat, stabil, yang pakai sedikit.
4. Rumah Sakit Internasional Surabaya ( dulu HCOS, gak tau namanya sekarang apa ), Intan Nginden
5. ITC Mega Grosir (depan pasar Atum)
6. Komp.Ruko Graha Niaga Citra Jl.Rungkut Madya Kav.9 UPN-Surabaya
7. Drive thru MCD
o MC Donalds Delta Plaza
o dll
8. Drago La Brasserie, MEX Building, Jl Pregolan 1-5 dan Tegalsari. Pengunjung bisa menikmati free wifi kualitas prima selama 24 jam! Kecepatan download hingga 33 Kilobytes/detik sungguh melengkapi kelezatan hidangan Pizza El Drago dan Calzone. Mamamia..! Jumlah clients saat dicoba : 5 laptops. Sinyal : 5 out of 5. Colokan : Ada.
9. Sheraton Hotel, tidak hanya di lobi, namun juga di bagian lain hotel. Di ballroom lebih cepat dan stabil daripada yang di lobi.
10. Novotel Hotel
11. JW Mariot Hotel, Lobby
12. Shangri-La Hotel, Lobby (katanya gratis, tapi aku coba disuruh login)
13. Surabaya Plaza Hotel, Cafe Taman
14. Black Angus steakhouse jalan Raya Gubeng 40. >>Komentar no 58
15. Tomodachi Cafe di Jl Embong Ploso 27 Surabaya
16. Telkom Cafe Surabaya di Plasa Tunjungan 2, lantai LG
17. Telkom Cafe Surabaya Plasa Marina lantai 3, Surabaya
18. Monumen Kapal Selam (Monkasel), Delta Plasa.
19. Taman Surya, depan Balai Kota Surabaya, Jl. Jimerto
20. Mall BgJunction
21. Amore Gelato Cafe Selain cepat juga stabil. Client : 2 laptop. Sinyal : 5 out of 5. Colokan : Ada.
22. De Boliva (only at Gubeng)Kecepatan download sekitar 10 Kilobytes/detik. Client : 4. Sinyal : 4 out of 5. Colokan : Ada.
23. Citywalk Supermall (PTC)Lokasi ini baru saja dilengkapi oleh Telkom Hotspot. Sambil menyantap Tahu Crispy bisa sambil browsing. Hasil tes bandwidth meter server USA menunjukkan angka 9 Kilobytes/detik. Bandwidth meter Telkom Speedy menunjukkan 30 Kilobytes/detik. Sinyal : 5 out of 5. Clients : unknown. Colokan : tidak ada / tergantung resto masing2.
24. Dante Coffe Hasil tes bandwidth meter dengan server USA sekitar 8 Kilobyte/detik. Client : 1, myself ! Sinyal : 4 out of 5. Colokan : superb added value, disetiap meja di bagian tepi ada colokan listrik !
25. J.Co@ Galaxy MallClients : 2 laptop. Sinyal : 4 out of 5. wifi suka putus. Colokan : Ada, tapi sulit digapai.
26. J.Co @ Sutos. Gak ada colokan
27. Cafe Speedy @ Tunjungan Plaza 2Lemot dan putus2. Kecepatan download 1-5 Kilobytes/detik. Banyaknya pengunjung tidak sebanding dengan 4 access point yg dipasang. Clients : lebih dari 10 laptop. Sinyal: variatif, 2 – 4 bar, out of 5. Colokan : Banyak. Nilai plus : cafe ini dibuat memang buat netters, jadi jangan sungkan buat nongkrong berjam-jam (tapi ya gemes juga kalo putus2).
28. Pisa Cafe
29. Wisma Dharmala

Akses Internet WiFi Gratis Derah Malang :
Kampus UM(pascasarjana UM)
Kampus brawijaya(F. pertanian, F.ekonomi, F. teknis,Lap.Rektorat )
Kampus 3 UMM
ABM
Alun-alun kota Malang, jl. kawi.
Perpustakaan Pusat kota Malang
UNIGA
MATOS lantai 1
Plasa Dieng semua lantai
REGENT’S PARK HOTEL – Jl. Jagung Suprapto 12 Malang
TUGU PARK HOTEL – Jl. Tugu 3 Malang
HOTEL GRAHA CAKRA – Jl. Cerme 16 Malang
SANTIKA HOTEL
BANDARA ABDUL RAHMAN SALEH – Komplex AU Pakis
PLASA MATOS – Jl. Veteran Malang
PLASA ARAYA – Perumahan Araya Blimbing Malang
PLASA DIENG – Jl. Raya Dieng Malang
ALUN-ALUN KOTA MALANG – Jl. Merdeka Malang
MUSEUM BRAWIJAYA – Jl. Ijen Malang
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG – Jl. Simpang Balapan Malang
MITRA I Plaza – Jl. KH. Agus Salim Malang
MITRA II Plaza – Jl. Letjen Sutoyo Malang
Sarinah I Plaza – Jl. Basuki Rahmat Malang
Sarinah II Plaza – Perum Sawojajar Malang
Alfa Plaza – Jl. A. Yani Malang
Velodrome – Perum Sawojajar Malang
PDAM – Perum Sawojajar Malang
Terminal Gadang – Jl. Raya Gadang
Terminal Arjosari – Jl. Raden Intan Malang
Stasiun Kota Baru – Jl. Trunojoyo Malang
Stasiun Kota Lama – Jl. Kol. Sugiono Malang
Pertokoan Kayutangan – Jl. Basuki Rahmat
Institut Teknologi Nasional – Jl. Bendungan Sigura-Gura Malang
Univ Muhammadiyah Malang – Jl. Raya Tlogomas Malang
Univ. Islam Malang – Jl. MT. Haryono Malang
Universitas Brawijaya – Jl. MT. Haryono Malang
Universitas Islam Negeri Malang – Jl. Gajayana Malang
Universitas Negeri Malang – Jl. Surabaya Malang
RSUD Syaiful Anwar – Jl. Jagung Suprapto Malang
IKIP BUDI UTOMO – Jl. Simpang Arjuno Malang
STIBA Malang – Jl. Danau Sentani Malang
STIKI Malang – Jl. Tidar Malang
Universtas Merdeka Malang – Jl. Terusan Dieng Malang
Universitas Widyagama Malang – Jl. Borobudur Malang
Universitas Wisnu Wardhana Malang – Jl. Terusan Danau Sentani
Universitas Gajayana Malang – Jl. Merjosari Malang
RS. Islam Unisma – Jl. MT. Haryono Malang
RS. Islam Aisyiah Malang – Jl. Sulawesi Malang
RS. Marsudi Waluyo – Jl. Raya Mondoroko
RS. Panti Waluyo – Jl. Nusakambangan Malang
RS. Panti Nirmala – Jl. Kol. Sugiono Malang
RS. Lavalette – Jl. WR. Supratman Malang
RST. Soepraoen – Jl. S. Supriadi Malang
RSB. Hermina – Jl. Tangkuban Perahu Malang
RSB. Husada Bunda – Jl. Ijen Malang
RSB. Melati Husada – Jl. Kawi Malang
RSB. Mardi Waluyo – Jl. WR. Supratman Malang
Badan Diklat Propinsi Jatim – Jl. Kawi Malang
Taman Krida Budaya – Jl. Sukarno Hatta Malang
Alun-Alun Bundar – Jl. Tugu Malang
Pertokoan Panglima Sudirman – Jl. PB. Sudirman Malang
Hotel Kartika Graha – Jl. Jagung Suprapto Malang
Splendid Inn Hotel – Jl. Mojopahit Malang
Araya Golf – Perum Araya Blimbing Malang
Kolam Renang Permata Jingga – Jl. Sukarno Hatta Malang
Malang Plaza – Komplek Plaza Alun-alun Malang
Hotel Montana I – Jl. Kahuripan Malang
Hotel Montana II – Jl. Sukarno Hatta Malang
Radio Republik Indonesia – Jl. Candi Panggung Malang
Kantor Kecamatan Klojen – Jl. Surabaya Malang
Kantor Kecamatan Blimbing – Jl. Raden Intan Malang
Kantor Kecamatan Sukun – Jl. Keben Malang
Taman Rekreasi Kota Malang – Jl Majapahit Malang
SMK Negeri 4 Malang



Akses Internet WiFi Gratis Daerah Bali :
Bali deli Bistro
Undiknas, Denpasar
Surya Husadha International Hospital, Jl. Pulau Serangan No.7 – Denpasar-BALI
Akses Internet WiFi Gratis Daerah Makasar :
Universitas Hasanuddin Makassar, Komp.Fakultas Ekonomi,Magister Manajemen, Sekrang sudah tercover hampir semua fakultas, di Jalan Kandea, Makassar


Akses Internet WiFi Gratis Daerah Kalimantan :
Kalimantan Timur :
UNIVERSITAS borneo Tarakan
Taman oval tarakan
RSUD tarakan
SMPN 1
SMPN7
SMK1 Bukan untuk umum

Kalimantan Barat :
Plasa telkom jl. Teuku Umar no.2 Pontianak.
Kalimantan Selatan :
Banjarbaru:
Lapangan Dr. Murjani punya pemko
Kantin Fak. Kdokteran UNLAM Jl.A. Yani Km.36
Toko Computer Arafah Jl. A.Yani KM 3


Akses Internet WiFi Gratis Daerah Jambi :
Universitas BatangHari Jambi
Kantor Bappeda Propinsi Jambi


READ MORE - Hotspot Internet Gratis menggunakan wifi

LAYANAN SMS

Senin, 25 Januari 2010

LAYANAN SMS

Berikut adalah beberapa petunjuk singkat layanan SMS BMKG
SMS dikirim ke nomor 2303 tarif Rp.550/SMS
Fasilitas SMS BMKG hanya bisa digunakan bagi pengguna Indosat dan Telkomsel

Informasi Gempa
Perintah SMS Fungsi Layanan
ketik: ga Mendapatkan informasi gempa terkhir yang tercatat di BMG
ketik: gempa dd/mm/yyyy Mendapatkan gempa terakhir yang terjadi pada tanggal tersebut
ketik: gempa namakota Mendapatkan informasi gempa terkahir yang terjadi di kota tersebut

*bila gempa pada tanggal tersebut atau kota tersebut tidak di temukan maka akan mendapatkan balasan berupa bantuan
Informasi Cuaca Hari Ini
Perintah SMS Fungsi Layanan
ketik: c0 namakota Mendapatkan informasi cuaca hari ini di kota tersebut
ketik: cuaca0 namakota Mendapatkan informasi cuaca hari ini di kota tersebut



Informasi Cuaca Esok Hari
Perintah SMS Fungsi Layanan
ketik: c1 namakota Mendapatkan informasi cuaca esok hari di kota tersebut
ketik: cuaca1 namakota Mendapatkan informasi cuaca esok hari di kota tersebut

* bila nama kota tidak ditemukan atau keyword salah maka akan mendapatkan jawaban bantuan
Informasi Iklim
Perintah SMS Fungsi Layanan
ketik: iklim namawilayah Mendapatkan informasi iklim pada wilayah tersebut

* bila nama kota tidak ditemukan atau keyword salah maka akan mendapatkan jawaban bantuan
Informasi Kualitas Udara
Perintah SMS Fungsi Layanan
ketik: ku namakota Mendapatkan informasi kualitas udara di kota tersebut
ketik: polusi namakota Mendapatkan informasi kualitas udara di kota tersebut

* bila nama kota tidak ditemukan atau keyword salah maka akan mendapatkan jawaban bantuan
READ MORE - LAYANAN SMS

Sungai Mesuji

Jumat, 22 Januari 2010

SUNGAI itu menjadi batas wilayah Provinsi Lampung dengan Sumatera Selatan. Ada sumber daya, ada kearifan, dan ada sesuatu yang spektakuler.
Semilir angin Selasa (6-8) pagi yang cerah menyapu permukaan Sungai Mesuji yang tenang berwarna kecokelatan. Beberapa burung pemakan ikan sesekali melintas di permukaannya. Di sisi kiri dan kanan sungai berjajar tumbuhan khas pinggir sungai yang orang setempat menyebut raso.
Dari kejauhan lamat-lamat terdengar deru perahu bermesin, yang menepi tepat di bawah jembatan perbatasan antara Kabupaten Mesuji dan OKI, di Pematang Panggang, Sumatera Selatan. Sebuah pejalanan dimulai.
Tiga speedboat bersiap menjadi pengantar satu cerita perjalanan tim yang digagas Penjabat Bupati Mesuji Husodo Hadi untuk dapat memaksimalkan potensi Sungai Mesuji bagi masyarakat. Wartawan Lampung Post Juan Santoso ikut dalam ekspedisi itu.
"Kita akan melihat langsung dan menyusuri Sungai Mesuji untuk mengindentifikasi masalah, mengoptimalkan potensi sungai agar bermanfaat lebih banyak bagi masyarakat. Maka saya mengajak dinas terkait untuk melihat langsung dan membuat program pemanfaatan Sungai Mesuji sesuai dengan bidang masing-masing. Kita akan mendengar suara alam," kata Husodo Hadi saat akan memimpin perjalanan tersebut.
Dengan bunyi mesin speedboat yang mulai dihidupkan, rombongan dibagi menjadi tiga dan mulai memasuki satu per satu perahu yang disiapkan. Rombongan pertama, Husodo Hadi didampingi Dandim 0412 Lampung Utara Letkol Gigih, staf Balai Besar Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Lampung, Baskoro, pimpinan PT BSMI Yongki dan Kapolsek Simpang Pematang AKP M. Pulungan.

Rombongan kedua, Camat Simpang Pematang, Murni S.P., Kepala Bappeda Ismet Paisol, staf Dinas Kesehatan Budiman Nainggolan, Novi dari Balai Besar DAS Provinsi Lampung, dan Kepala Dinas Pendidikan Nawawi.
Rombongan penutup, Camat Tanjungraya Riprianto, Kepala Dinas PU Huminsa Lubis, Kepala Dinas Perhubungan Sudirman Solehu, dan staf Dinas Pertanian Jaya.
Pukul 09.30. Tiga perahu bermesin itu menghentak saat mesin pendorong Yamaha 4 PK mulai mengerang.
Tiga puluh menit pertama, setelah melewati Kampung Pematang Panggang, OKI, yang berada di sisi sungai, kampung pertama yang dilewati. Konsentrasi masih terfokus pada kegiatan masyarakat setempat. Di atas bong (semacam rakit yang ditambat di belakang rumah tepat di sisi sungai, biasa digunakan untuk mencuci, mandi dan kakus), ibu-ibu mencuci. Anak-anak kecil berlompatan ke air dengan teriakan khasnya.
Meninggalkan kampung tersebut alam mulai berkisah. Sisi kiri dan kanan sungai hanya terlihat tiga jenis tanaman raso yang menjulang. Dengan daun-daunnya serupa pedang yang berjajar bagai kipas raksasa dan batang-batangnya menyerupai tebu. Berbuku-buku.
Beberapa tegak menjulang dengan tinggi rata-rata 3--6 meter dari permukaan air. Batang lainnya meliuk seperti ular. Tanaman tersebut tumbuh rapat, setia memagari sungai, di kiri dan kanan sepanjang usia sungai. Tumbuhan lainnya, pohon ingas dengan daunnya yang malas tumbuh. Hanya beberapa helai daun serupa daun jengkol di tiap rantingnya. Dan tanaman rumpun pandan yang hijau dengan tinggi hanya 1--2 meter dari permukaan air.
Sementara, permukaan air masih tenang dan cokelat. Lebar sungai sejak awal perjalanan masih antara 10--16 meter dengan kedalaman 10--17 meter. Perahu terus melaju dengan suara mesin konstan. Sesekali perahu lidah, sebutan perahu yang bentuknya diadopsi dari Thailand itu, meliuk-liuk mengikuti aliran Sungai Mesuji yang dahulu merupakan sarana transportasi utama di wilayah tersebut. Mulai dari perahu kecil hingga jenis kapal pengangkut kayu olahan yang akan dibawa ke Jakarta.
Satu jam perjalanan. Kemilau cahaya matahari seperti intan yang dipantulkan permukaan air berpendar memaksa mata menyipit. Di kiri dan kanan sungai masih berbaris raso yang membuat kontur sungai kadang menyempit.
Sesekali masih terlihat di sudut kerimbunan raso, nelayan dengan menggunakan sampan kecil memancing dan memasang jala. Sayang, tidak ada ikannya.
Memang, sungai mulai sakit. Ada bagian kehidupan yang hampir hilang. Tidak ada kecipak ikan, tidak ditemukannya gerombolan burung pemangsa ikan menjadi pertandanya. Hanya dua ekor elang sebagai puncak rantai makanan yang ditemui sepanjang perjalanan. Itu pun hanya termangu di puncak ranting pohon yang mati. Menatap malas ke permukaan sungai.

Satwa lain, monyet berbulu abu-abu berbuntut panjang, juga tampak gelisah. Jenis simpanse yang harusnya berkelompok dengan jumlah bisa mencapai ratusan ekor hanya terlihat 4--8 ekor di pepohonan ingas. Hutan sudah tidak ada di sepanjang aliran Sungai Mesuji yang seharusnya menjadi penyangga keberlangsungan sungai.

Rombongan terus melaju dengan kecepatan speedboat 21--30 knot. Saat akan memasuki Kampung Sungai Sidang, kondisi sungai menyempit dan permukaan sungai hampir dipenuhi tumbuhan eceng gondok sepanjang dua kilometer.

Memasuki Kampung Jurangkuali, permukaan air berubah warna menjadi hijau kebiru-biruan. Dan permukaan sungai melebar menjadi 40--80 meter. Perjalanan terus menuju Kampung Pagardewa dan Sungai Menang.

Pemandangan berubah, di balik kerimbunan raso di sisi kanan sungai mulai terlihat kelapa sawit yang berjajar rapi milik PT BSMI.

Alam kembali bercerita. Di kedalaman sungai yang mencapai 37 meter, di balik jernihnya air, kadungan residu air Sungai Mesuji sudah mulai rusak. Hal itu mengakibatkan biota air dan berbagai jenis ikan mulai punah. "Hal itu karena prilaku ependuduk sekitar yang terus meracuni ikan," kata Yongki.

Ia menambahkan di kanal-kanal buatan perusahaannya sering ditemui masyarakat yang menggunakan tiodan dan potasium (sejenis insektisida) untuk meracuni ikan. Hal tersebut dilakukan berulang dan dalam jangka waktu yang sudah cukup lama. Hingga akibatnya kini, ikan sudah tidak ada.

Akhirnya rombongan tiba di Kampung Kagungan Dalam, Kecamatan Tanjungraya pada pukul 11.30. Rombongan berdialog dengan warga setempat mengenai pemanfaatan sungai dan program pembangunan Kabupaten Mesuji ke depan.

Begitu juga ketika rombongan tiba di Kampung Sritanjung. Hal yang sama, berdialog dengan warga juga dilakukan Bupati. Hingga pukul 13.00 rombongan tiba di Kampung Nipahkuning menghadiri perhelatan olahraga. Pukul 16.30 rombongan pulang kembali melalui Sungai Mesuji ditemani sinar mentari yang memerah dan bayangannya yang memanjang di permukaan air dan burung-burung seriti yang akan pulang ke sarang.

Akhir perjalanan, staf Balai Besar DAS Provinsi Lampung Baskoro mengidentifikasi masalah. Dan merencanakan program buat Sungai mesuji. Ia mengatakan untuk saat ini Sungai Mesuji akan dijadikan menjadi sarana transportasi seperti waktu dahulu. Dan mempertahankan kondisi sungai (konservasi) dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar bantaran sungai dengan menanam tanamanan di sepanjang aliran sungai yang mempunyai nilai ekonomi.

Mengenai jenis tanamannya ia mengaku masih dikaji. "Kami akan membuat Sungai Mesuji menjadi sarana transportasi. Mempertahankan kondisi sungai. Dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat dengan menanam tanaman di sepanjang DAS, jenisnya belum tahu. Karena bukan bidang saya," ujarnya.

Sementara, di guest house PT BSMI, Penjabat Bupati mengharapkan agar Balai Besar DAS membuat program untuk Sungai Mesuji. "Tahun 2010 saya minta ada kegiatan di Sungai Mesuji, bentuknya seperti apa, silakan," ujarnya.

Sedangkan pihaknya sendiri akan membuat program membuat jaring apung di sepanjang sungai, dengan membudidayakan ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sudah langka. Selain pembudiayaan, juga diadakan penangkaran.

"Dan banyak program lainnya. Seperti konservasi agar mengembalikan flora dan fauna yang seharusnya ada di sepanjang sungai. Yang jelas, Sungai Mesuji harus lebih memberi manfaat bagi masyarakat karena Sungai mesuji merupakan ikon Kabupaten Mesuji," kata dia. n M-1

READ MORE - Sungai Mesuji

FESTIVAL QASIDAH RABANA SE KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2009

Jumat, 15 Januari 2010

Acara ini dibuka oleh Bupati OKI yang diwakili oleh Sekda OKI, Drs. H.M. Amin Jalalen, berkesempatan hadir dalam acara ini, Wakil ketua DPRD OKI, Unsur Muspida OKI, Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian di jajaran Pemkab. OKI serta Camat se Kab. OKI.Ketua panitia pelaksana H.M. Husni Ismail, S. Sos dalam laporannya mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan potensi seni budaya yang bernuansa Islami pada masyarakat Kabupaten OKI, mengaktualisasikan dan menumbuhkembangkan rasa cinta nilai-nilai budaya yang bernapas Islami, serta untuk menjalin tali silaturahmi sesama insan pecinta qasidah rebana se Kabupaten OKI. Adapun peserta dari festival qasidah rebana ini menurutnya merupakan peserta terbaik tingkat kecamatan se Kabupaten OKI yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kasidah rebana murni dan kelompok qasidah rebana modern. Pemenang I dan II pada dua kelompok festival ini tambahnya akan dibina kembali guna mewakili Kab.OKI pada festival qasidah rebana tingkat provinsi atau tingkat nasional.Bupati OKI yang dalam kesempatan ini diwakili Setda OKI, Bp. Drs. H. M. Amin Jalalen dalam sambutannya mengatakan dengan semakin pesatnya perkembangan qasidah rebana di Kab. OKI ini, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir menurutnya sangat mendukung kegiatan tersebut, yaitu dengan mengadakan Festival Qasidah Rebana Tingkat Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam rangka pengembangan dan pelestarian kesenian Qasidah Rebana. Kegiatan Festival Qasidah Rebana yang dilaksanakan pada hari ini menurutnya merupakan kegiatan yang sangat baik yang dapat meningkatkan keimanan, serta dapat mempererat jalinan tali silaturrahim antar umat Islam terutama para Ibu-ibu pengajian dan remaja yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Oleh sebab itu beliau berharap akan lahir kelompok rebana yang berkualitas yang nantinya bisa dibina menjadi wakil Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam berbagai kompetisi Qasidah Rebana baik di tingkat Provinsi maupun Tingkat Nasional. Dalam kesempatan ini beliau berharap Kegiatan Festival Qasidah Rebana yang dilaksanakan pada hari ini merupakan kegiatan yang sangat baik yang dapat meningkatkan keimanan, selain itu kegiatan ini juga bisa mempererat jalinan tali silaturrahim antar umat Islam terutama para Ibu-ibu pengajian dan remaja yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Harapan kami, akan lahir kelompok rebana yang berkualitas dan nantinya bisa dibina menjadi wakil Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam berbagai kompetisi Qasidah Rebana baik di tingkat Provinsi maupun Tingkat Nasional. Dalam kesempatan ini beliau berpesan kepada seluruh peserta Festival Qasidah Rebana, agar mengikuti dan mnyuukseskan kegiatan Festival Qasidah Rebana ini dengan sebaik-baiknya dan kepada dewan juri beliau berharap agar bisa memberikan penilaian yang objektif terhadap setiap peserta.Adapun pemenang dari festival ini adalah sebagai berikut, cabang kasidah rabana murni terfavorit diraih oleh grup Rosita Ria utusan Kec. Air Sugihan, Terhebring diraih oleh grup robana Al-Mawaddah Mesuji Raya, terpede diraih oleh grup robana Al-Muallimah utusan Kec. Kota Kayuagung, juara III diraih oleh grup Nurul Hidayah utusan Kec. Cengal, Juara II diraih grup Maratus Sholihah dari Kec. Lempuing Jaya, dan juara I diraih grup robana Nurul Hidayah dari Kec. Teluk Gelam. Kategori qasidah rabana modern terfavorit diraih oleh grup robana Darul Muttaqin dari Kec. Kota Kayuagung, juara III diraih oleh grup At-taqwa utusan Kec. Mesuji Induk, juara II grup At-taqwa utusan Kec. Mesuji Raya dan juara I diraih oleh grup robana Darul Ulum utusan Kec. Lempuing Jaya. Bagi masing-masing pemenang mendapatkan tropi dan uang pembinaan bagi juara I,II dan III dari masing-masing kategori

READ MORE - FESTIVAL QASIDAH RABANA SE KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2009

Mesuji OKI telah berbenah diri..


Ibu Kota Mesuji OKI


Hotel Teluk Gelam


Danau Teluk Gelam
Dulu tahun 1996 daerah ini penuh dengan pohon gelam yang memenuhi rawa - rawa.. dan sedikit mengandung mistik..
READ MORE - Mesuji OKI telah berbenah diri..

Kerinduan dan Kesedihan……

Akhirnya, tapak-tapak kakiku perlahan bercerita dengan suara lemah
Rasanya aku tak mungkin pura-pura utk menjadi kuat, tapi aku juga tak kuasa utk menangis
Ketika aku harus melihatmu satu persatu ‘pergi’ meninggalkanku yg masih terpaku sendiri
Terlalu menyakitkan ketika arah cerita kita akhirnya berpisah di simpang jalan utk sebuah cita
Bahkan air hujanpun tak mampu membuatku takut ketika kau lepaskan ‘senyum’ terakhirmu, dikenangan 27 tahun memoriku
Sekarang sadarlah aku arti 27 tahun yg lalu ternyata aku tidak benar-benar ‘kuat’ untuk hidup
Jika aku harus hidup tanpa kenangan indah bersamamu

Aku akan coba membuat jalan
Antara tabir dan salam… antara rindu dan puncak kerinduan
Suara bintang-bintang malam dan talu bulan, mencair
dalam akar keheninganku.
Serulingku yg ‘gelisah’ melantunkan musik kenangan
Mengibaskan Cinta diatas batu yang melalap hati
Rinduku yg rapuh meluncur lagi dari sumbu dan
minyak kehidupan….

Aku ingin kau temani sejenak untuk bertutur kata
pada saat malam yang sepi sunyi dan,
kau curahkan sejuk itu dalam kalbu sanubariku…
Engkau…
Adalah ‘cintaku’ memori tidurku dan gejolak hati yang tak terobati
Kudengar panggilanmu dari balik awan-awan senja,
Kurasakan sayap-sayapmu selalu lembut membelai rinduku
Selalu, dan Teringat selalu…..
Es Em A Satu Mesujiku !


By : Heri Darmusi... (Biologi)

MARS SMAN 1 MESUJI

SMA Negeri

Satu Mesuji

Pematang Panggang OKI

Di sanalah kami belajar

Menuntut Ilmu

Membangun masa depan bangsa

Meraih cita-cita



Kerja keras penuh semangat

Pantang menyerah

Optimis dan percaya diri

Serius santai sukses

Serius santai sukses



Ciftaan : Drs Maman Wijaya (Fisika)




Berangkat dari sebuah rasa iseng menjadi sebuah keseriusan

Video smule

https://www.smule.com/marsonfirindra

Translate

Iklan Kompas

 
 
 

Inspiration

Dari segala penjuru Pematang Panggang kami datang ke sekolah ini guna menuntut ilmu mungkin ada yang tanpa cita-cita hanya dengan tujuan menuntut ilmu.. Alkhamdulillah berbekal ilmu yang kami tuntut di SMA ini sudah lebih dari cukup buat bekal kami dalam menempuh kehidupan.. terimakasih guru-guru kami semua... salam Marson



Total Pengunjung

TERIMA KASIH SEMUANYA, HATUR NUHUN SADAYANA, MATUR SUWUN SEDOYO, MAKASIH KAUNYINNA, MAKASIH GALO-GALONYO, THANKS YOU FOR ALL, MATUR NUWUN KABEH, TRIMAKSIH S'MUE.... SILAHKAN KOMUNIKASI BAHASA DENGAN SAYA DENGAN DELAPAN BAHASA: INDONESIA,SUNDA, JAWA, KOMERING, PALEMBANG, INGGRIS, CIREBON, MALAYSIA... TRIMS MARSON ( ADMIN

Reminded

Dengan semangat yg tersisa (maklum faktor usia hehheh).. disini saya coba untuk mengumpulkan data-2 mengenai alumni dan perkembangan SMA kami ini.. untuk itu semoga teman-teman dan guru-guru semua dapat memberikan dukungannya.. dan insya Allah tiba masa nya nanti blogs ini akan saya migrasi ke domain yg lebih valid.. tinggal tunggu za.. salam admin : Marson