Selamat Datang para Alumni... silahkan tinggalkan komentar anda..

Blog ini saya dedikasikan untuk anandaku Indra Pangestu Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Cari Kerja disini Lowongan Kerja Up date

OKI Dalam Sejarah

KAB. OKI DALAM SEJARAH Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir telah dikenal sebagai bagian Sumatera Selatan sejak sebelum masa kemerdekaan. Pada masa kesultanan, daerah ini menjadi salah satu kawasan yang penting. Belum diketahui secara tepat bagaimana pola hubungan yang lebih pasti antara keseluruhan daerah-daerah di Ogan Komering Ilir dengan pihak kesultanan. Demikian pula bila kita menyimak kronik lokal yang diceritakan penduduk di pedesaan. Masyarakat desa Saranglang, misalnya meyakini bahwa puyangnya salah seorang pejabat dari keraton Palembang. Pada masa Belanda, koloni ini menjadikan Sumatera Selatan sebagai satu wilayah keresidenan yang dipimpin oleh seorang Residen. Menjelang akhir penjajahannya, keresidenan dibagi menjadi afdeeling masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Residen, dengan perincian : •Daerah Palembang dan tanah datar dengan ibukota di Palembang, meliputi Palembang kota, talang Betutu, Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Ilir dan Rawas. •Daerah Pegunungan di Palembang, dengan ibukota di Lahat. Daerah ini meliputi Lematang Ilir, Lematang Ulu, Tanah Pasemah, Tebing Tinggi, dan Musi Ulu. •Daerah Ogan dan Komering Ulu, dengan ibukota di Baturaja. Daerah ini meliputi daerah Komering Ulu, Ogan Ulu, dan Mura Dua. Ketiga afdeeling diatas masing-masing terbagi lagi kepada onder –afdeling. Pada waktu itu, kawasan sekarang yang dikenal sebagai Ogan Komering Ilir merupakan dua onder-afdeeling, yaitu onder-afdeeling Ogan Ilir dengan ibukota Tanjung Raja dan onder afdeeling Komering Ilir dengan ibukota Kayuagung. Pembagian ini terus berlangsung sampai masuknya Pemerintahan militer Jepang mengganti kolonial Belanda. Jepang menggunakan istilah Syu untuk diterapkan pada keresidenan. Sejauh berkenaan dengan wilayah Ogan dan Komering Ilir, belum diperoleh keterangan yang pasti tentang perubahan-perubahan khusus yang dilakukan oleh Pemerintah militer Jepang terhadap lembaga yang dahulu telah terbentuk pada masa kolonial Belanda. Namun begitu, dengan mengidentifikasi perubahan umum yang diterapkan di Sumatera Selatan, tepatnya bekas Karesidenan Palembang dapat diperoleh sedikit gambaran. Pada masa Jepang, kawasan Palembang dibagi menjadi dua karasidenan (Syu) yaitu Karasidenan Palembang dan Karesidenan Bangka-Belitung. Memasuki kemerdekaan, wilayah Ogan dan Komering Ilir memasuki pula masa revolusi fisik. Beberapa tempat di daerah ini menjadi basis-basis tempat pertahanan para republikein menghadapi pihak sekutu Inggris dan pada akhirnya berhadapan langsung dengan Belanda yang bermaksud kembali menanamkan kekuasaannya. Dikawasan Ogan Komering Ilir dibentuk front-front seperti Front Batun dan Front Muara Kamal-Talang Pangeran. Dalam masa perjuangan fisik itu, kawasan ini termasuk pula dalam wilayah perjuangan Ogan komering Area. Masa Orde Baru, membawa perubahan cukup besar di daerah Ogan komering Ilir. Perubahan yang sangat fundamental dalam segi kehidupan masyarakat luas di daerah pedesaan ialah peristiwa pembubaran lembaga marga. Seterusnya, sampai masa sekarang masyarakat pedesaan di Ogan komering Ilir menemui berbagai pengalaman yang silih berganti. Masing-masing pengalaman historis itu membawa goresan tersendiri dalam ingatan kolektif , dampak pada struktur sosial politik, dan memberikan corak pada wujud kebudayaan masyarakat setempat. OKI dan Perang 5 Hari 5 Malam Pertempuran Kemerdekaan 5 hari 5 malam di Palembang terjadi pada tanggal 1 sampai 5 Januari 1947 (Rabu-Ahad, 8-12 Shafar 1366) mendapat bantuan kekuatan rakyat pedalaman, terutama daerah-daerah yang dekat dengan Palembang seperti Pemulutan, Inderalaya, Tanjung Raja, Jejawi, Sirah Pulau Padang, Kayuagung, daerah-daerah lainnya. Pasca perang 5 hari 5 malam , dalam masa case fire (gencatan senjata) masing-masing pihak mempersiapkan kekuatan dan strategi pertahanan. Di wiiayah Ogan Komering Ilir dan sekitarnya pimpinan militer Republik telah membentuk brigade pertempuran yang dimaksudkan dapat langsung terlibat dalam pertempuran apabila terjadi serangan dari pihak Belanda. Brigade pertempuran Garuda Merah di tempatkan melingkari garis demakrasi radius 20 Kilometer dari kota Palembang, pada titik rawan yang diperkirakan akan diterobos pihak Belanda. Dalam peta pertahanan Ogan Komering Ilir, ada dua klasifikasi daerah yang dianggap titik rawan pada waktu itu. Dilalui dengan kendaraan air adalah sungai Komering dan Sungai Ogan. Sedan gkan apabila ditempuh dengan jalan darat, yaitu jalur Palembang-Sirah Pulau Padang-Kayuagung, Palembang-Simpang Payakabung-Kayuagung. Pengamanan keseluruhan ini dilakukan dengan membentuk tiga front, yaitu front tengah, front kanan, dan front kiri. Pada tanggal 21 Juli 1947 seluruh pertahanan Republik di front yang melingkari garis demarkasi 20 Kilometer dari Kota Palembang berhasil diterbos oleh Belanda. Keesokan harinya tanggal 22 Juli 1947 Belanda sudah dapat menduduki Tanjung Raja dan Kayuagung. Ogan Komering Area Setelah semua front diduduki Belanda, taktik front di tinggalkan, dan tentara RI menggunakan cara geriliya dengan target adalah setiap kedudukan Belanda di seluruh daerah pendudukannya . Dalam konteks ini dibentuk dislokasi berdasarkan Ogan Komering Area dimana sebagai komandan Ogan Area adalah Kapten Riacudu, sedangkan Komering Area adalah Kapten Alamsjah. Markas Ogan Komering Area bersifat mobil, berkedudukan di Campang Tiga. Untuk koordinasi perlawanan rakyat, diangkat wedana perang yang masing-masing dijabat oleh Wedana M. Saleh untuk daerah Komering, Wedana M. Arif untuk daerah Ogan, dengan tugas pokok pengawasan terhadap gerakan tentara Belanda, mengatur bantuan logistik sehingga gerakan kesatuan geriliya dapat berjalan secara aktif. Selama kurang lebih 3 tahun pertempuran melawan tentara Belanda, terjadi perjuangan yang tak henti-hentinya melibatkan berbagai lapisan rakyat sipil dan militer dengan pengorbanannya masing-masing. Dikalangan militer, tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan didaerah Ogan Komering Ilir adalah Kapten Alamsyah Ratu Perwira Negara, Kapten Sanaf, Kapten Riacudu, Lettu Asnawi Mangkualam, Lettu Marzuki Jahri, Letda KR Murod, Pelda M. Syueb, Pelda Madri, Letda Nuh Matjan, Letda Asmuni AS, Pelda Alifiah, Pelda M. Ali Hanafiah, Letda Paisol Syt, Letda Matjik AR, Letda Najamudin, Ishak Ibrahim dll. Diplomasi dan Masyarakat Sipil Didaerah Ogan Komering Ilir, selama perang geriliya berlangsung, dukungan masyarakat sipil ini berkembang sesuai dengan kondisi setempat. Didaerah ini, masyarakat pedesaan memberikan dukungan yang sangat berarti bagi tentara yang bergeriliya. Mereka memberikan bantuan berupa material seperti ternak, buah-buahan, bahan makanan, perhiasan dan uang. Mereka juga banyak menjalankan tugas sebagai kurir antara pos pertahanan yang satu dengan yang lainnya. Penduduk setempat selalu bersedia merelakantempatnya untuk dijadikan sebagai tempat persembunyian, sekaligus menyediakan ransum bagi geriliawan itu. Pertahanan dan perlawanan terhadap Belanda didukung oleh militan yang tergabung dalam berbagai kelompok. Dari barisan lasykar rakyat yang komandannya adalah M. Denin Raden Bayang. Kelompok Badan Pelopor Republik Indonesia (BPRI) dengan tokoh antara lain Achmad Hambali, Hambali Singadilaga, A. Kadir dan A. Rahman. Terbentuk pula Tentara Keamanan Rakyat dipelopori oleh Makmun Martadinata dan menunjuk Abdullah Tauhid sebagai komandan, bersamaan dengan terbentuknya Komite Nasional Indonesia (KNI) Kabupaten...... to be continued

Sejarah Singkat Menteri-2 2009-2014

Minggu, 15 November 2009


Jakarta (ANTARA News) - Presiden dan Wapres terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono melakukan seleksi terhadap calon-calon menteri yang akan membantu mereka menjalankan pemerintahan pada kabinet 2009-2014 mendatang.Sebanyak 30 calon menteri telah dipanggil SBY-Boediono kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas Indah, Bogor, untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu (17/10), Minggu (19/10) dan Senin.Pada Sabtu (17/10), 16 calon menteri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan pada Minggu, sebanyak 14 calon menteri juga telah dipanggil ke kediaman Presiden Yudhoyono untuk tujuan yang sama.Pada Senin, Presiden dan Wapres terpilih SBY-Boediono juga memanggil sejumlah calon menteri untuk menduduki jabatan di kabinet yang masih tersisa.Berikut ini profil singkat calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang telah dipanggil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres terpilih Boediono:

1. Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur,


2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia. Dalam kabinet mendatang pimpinan SBY-Boediono, Djoko Suyanto diperkirakan menempati posisi Menko Polhukam.2. Ir M Hatta RajasaSaat ini, pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 18 Desember 1953 itu menjabat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2004-Mei 2007) dalam kabinet yang sama dan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).Pada Pilpres 2009, Hatta juga dipercaya oleh SBY menjadi Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono yang akhirnya berhasil memenangkan pasangan itu menjadi Presiden/Wapres 2009-2014. Hatta Radjasa yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemungkinan akan menempati posisi Menko Perekonomian pada kabinet mendatang.


3. Agung LaksonoWakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949 itu adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.Sebelumnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan VII (1998-1999), Agung yang masih menjabat Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu sempat dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Agung Laksono diperkirakan menjadi Menko Kesra pada kabinet mendatang.





4. Dr Andi Alfian MallarangengSebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Andi yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 itu dikenal sebagai pengamat politik.Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat itu juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Andi yang juga anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Pemuda Dan Olah Raga pada kabinet mendatang.

5. Letjen TNI (Purn) Sudi SilalahiSalah satu orang kepercayaan Presiden SBY itu yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 13 Juli 1949 itu adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).Anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu adalah Sekretaris Menko Polkam, saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi Silalahi diprediksi menggantikan Hatta Radjasa sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada kabinet mendatang.

6. Sri Mulyani IndrawatiSebelum menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005, wanita kelahiran Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 26 Agustus 1962 itu dipercaya menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.Sejak tahun 2008, Sri Mulyani yang sebelumnya merupakan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) itu merangkap jabatan sebagai Jabatan Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Pada kabinet mendatang, Sri Mulyani diperkirakan akan tetap menempati posisi Menteri Keuangan.

7. Marie Elka Pangestu PhDWanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1955 itu merupakan wanita Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).Marie Pangestu memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University, serta gelar PhD (Doktor) dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Marie Pangestu telah lama aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan ia adalah salah seorang peneliti ekonomi terpandang di Indonesia. Marie Pangestu diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perdagangan dalam kabinet mendatang.

8. Prof Dr Ir Mohammad NuhMantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006, dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 itu meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984.Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas tersebut. M Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama itu kemungkinan akan menempati posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet mendatang.

9. Drs Suryadharma AliKetua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir di Jakarta pada 19 September 1956 itu adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada KIB jilid I.Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Sebelum menjadi menteri, ia pernah berkarir di PT Hero Supermarket, dan menduduki posisi Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut pada 1999. Pada kabinet mendatang, kemungkinan ia akan menduduki posisi sebagai Menteri Agama atau Menteri Sosial.

10. Jero WacikPria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 itu adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009).Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu merupakan lulusan sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974 dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983. Pada kabinet mendatang, anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diprediksi akan kembali menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

11. Gamawan Fauzi Pria kelahiran 9 November 1957 adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok selama dua periode yakni 1995-2000 dan 2000-2005.Ia adalah penerima Bung Hatta Award pada 2004 atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi bupati Solok. Gamawan Fauzi diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada kabinet mendatang.

12. Jenderal Pol (Purn) SutantoKetua Dewan Pembina Gerakan Pro SBY itu pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 itu adalah lulusan Akabri (kepolisian) terbaik tahun 1973.Sebelum menjabat Kapolri, Sutanto menjadi Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional.Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995-1998, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002). Sutanto diperkirakan menjabat sebagai Kepala BIN.

13. Syarif HasanPria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, yang memiliki nama lengkap Syarifuddin Hasan itu adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2004-2009.Ia adalah suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang lebih populer dengan Inggrid Kansil, yang sekarang menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014.Saat menjadi anggota DPR, Syarif Hasan --yang meraih gelar Magister Business Administration dari California State University itu-- pernah menjadi anggota Komisi XI dan Panitia Anggaran dari Fraksi Partai Demokrat. Syarif Hasan diprediksi akan menduduki jabatan Menteri Koperasi dan UKM pada kabinet mendatang.

14. Tifatul SembiringIa adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010. Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat, 28 September 1961 itu disebut-sebut sebagai "anak panah ketiga" PKS setelah Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid.Sebelum menjadi Presiden PKS, Tifatul yang juga salah satu pendiri Partai Keadilan --yang kemudian berganti nama menjadi PKS-- pernah menjadi Kepala Humas PK dan Ketua DPP PKS wilayah Dakwah I Sumatra.Ia juga pernah bekerja di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada 1982-1989. Dalam kabinet mendatang, Tifatul diprediksi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.

15. Dr Salim Segaf Al Jufrie MAPria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 1954 itu, dipercaya Presiden SBY menjadi Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman sejak Desember 2005, menggantikan pendahulunya Muhammad Maftuch Basyuni yang telah menjadi Menteri Agama.Salim Segaf Al Jufrie pernah menjadi Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga Direktur Syariah Consulting Center.Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi.Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, KH Said Idrus Al Jufri atau lebih dikenal dengan nama "Guru Tua Al Jufri" yang juga pendiri Yayasan Al Khairaat. Dalam kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Sosial atau Menteri Agama.

16. Abdul Muhaimin IskandarPolitisi muda kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 adalah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta itu sejak muda telah terjun di berbagai organisasi, hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).Karir politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998.Pria yang akrab di sapa Cak Imin itu kemudian menjadi anggota DPR dari PKB dalam dua periode sejak 1999-2004 dan 2004-2009. Ia juga sempat menjabat Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. Pada pemilu 2009, Cak Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur I. Di kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menempati posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

17. Ir Djoko Kirmanto Dipl HEPejabat karir di Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang menjabat Menteri PU di KIB Jilid I itu lahir di Pengging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943.Djoko Kirmanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1969 dan pasca sarjananya di Land and Water Development, IHE-Delft, Belanda pada tahun 1977. Ia disebut-sebut sebagai calon menteri tertua di KIB jilid II mendatang, yang akan kembali menempati posisinya sebagai Menteri PU.

18. Darwin Zahedy Saleh SE MBASaat ini, Darwin masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Demokrat.Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) yang lahir di Riau, 29 Oktober 1960 itu, merupakan staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi UI dan sekaligus dosen FE UI. Dalam kabinet mendatang, Darwin diperkirakan bakal menempati posisi Menneg PPN/Kepala Bappenas

19. MS HidayatPria yang memiliki nama lengkap Mohamad Suleman Hidayat itu lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944. Ia adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2004-2008 dan periode 2008-2012.Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia (1989-1992) dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia Pacific Real Estate Federation/APREF). Di kabinet KIB jilid II, MS Hidayat diprediksi menjadi Menteri Perindustrian.

20. Prof Gusti Muhammad HattaIa adalah pakar lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia itu meraih gelar profesornya dari Wageningen University.Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan adalah menjadi salah seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH) di Unlam.Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan kritikan terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel. Ia kemungkinan akan menempati posisi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada kabinet mendatang.

21. Suharna SurapranataSalah seorang anggota pendiri Partai Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.Pria dengan satu isteri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember 1955. Suharna menyelesaikan pendidikan S1 di FMIPA UI dan S2 di Teknik Fisika ITB.Aktifis masjid kampus itu pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas KSA X tahun 2002.Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia, serta MITI-Mahasiswa di 26 propinsi di seluruh Indonesia.Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia. Suharna kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).

22. Linda Agum Gumelar SIPWanita bernama lengkap Linda Amalia Sari itu adalah puteri mantan Menparpostel Achmad Tahir, yang juga istri dari tokoh nasional yang juga mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar.Linda Agum Gumelar masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang merupakan federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia, periode 2004-2009.Selain itu, mertua dari pebulutangkis nasional Taufik Hidayat itu juga menjabat Ketua Yayasan Keselamatan Payudara. Ia diperkirakan menempati pisisi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam kabinet mendatang.

23. Patrialis Akbar SHPolitisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir di Padang, 31 Oktober 1958 itu sudah cukup lama menggeluti dunia politik.Selain piawai dengan dunia politik yang telah lama ditekuninya, praktisi hukum itu dikenal menguasai masalah-masalah hukum dan hak asasi manusia (HAM). Ia diprediksi menjabat Menteri Hukum dan HAM pada kabinet mendatang.

24. Nila Djuwita MoeloekIstri mantan Menteri Kesehatan Farid Afanza Moeloek di era Presiden BJ Habibie itu adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran UI bidang kepakaran Medical Sciences Medicine.Nila tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), anggota International Society Orbital Disorder, Oculoplastic and Lacrimal Surgery, Ketua BPK PP Perdami dan Ketua/Anggota Seminat Tumor Mata-Plastik Rekonstruksi Perdami. Ia kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan pada kabinet mendatang.

25. Gita WirjawanSosok profesional di bidang finansial itu dikenal memiliki pengalaman menangani sejumlah usaha di bidang migas, seperti PT Ancora International, konsultan di perusahaan finance investment GP Morgan dan perusahaan private equity investment GoldmanSach.Ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Gita diperkirakan bakal menempati posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

26. Zulkifli Hasan SE MMPria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 itu adalah Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Zulkifli menjadi calon menteri ketiga dari PAN, setelah Hatta Radjasa dan Patrialis Akbar. Ia kemungkinan akan menjabat Menteri Kehutanan pada kabinet mendatang.

27. Helmy Faisal ZainiPolitisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1 Agustus 1972 di Desa Babakan, pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat.Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang, dan merupakan salah seorang tokoh demonstran, selain aktif organisasi pers mahasiswa.Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang kemudian diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun terlibat di dalam proses tersebut sebagai anggota Komite Pendeklarasian PKB pada tanggal 23 Juli 1998.Helmy disebut-sebut akan mengisi pos Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, yang pernah dijabat dua seniornya di PKB yakni Saifullah Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini anggota Komisi V DPR ).

28. Dr Ir Mustafa AbubakarPria kelahiran Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Institut Pertanian Bogor.Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia.Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen pada tahun 2007. Mustafa diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kabinet mendatang.

29. Suharso MonoarfaPolitisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954.Bendahara DPP PPP itu menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah menjadi anggota Panitia Anggaran DPR . Pada Pemilu 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Suharso menjadi calon menteri kedua dari PPP setelah Suryadharma Ali. Ia diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat.

30. Evert Ernest MangindaanMantan Pangdam VIII/Trikora itu lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) periode 1995-2000 dikenal sebagai pecinta sepaka bola. Ia pernah menjadi pemain sepak bola PSM Makassar itu, menjabat Manajer Timnas PSSI, dan anggota Dewan Kehormatan



PSSI.Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 itu diperkirakan bakal menduduki posisi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada kabinet mendatang. (*)


READ MORE - Sejarah Singkat Menteri-2 2009-2014

Kerinduan dan Kesedihan……

Akhirnya, tapak-tapak kakiku perlahan bercerita dengan suara lemah
Rasanya aku tak mungkin pura-pura utk menjadi kuat, tapi aku juga tak kuasa utk menangis
Ketika aku harus melihatmu satu persatu ‘pergi’ meninggalkanku yg masih terpaku sendiri
Terlalu menyakitkan ketika arah cerita kita akhirnya berpisah di simpang jalan utk sebuah cita
Bahkan air hujanpun tak mampu membuatku takut ketika kau lepaskan ‘senyum’ terakhirmu, dikenangan 27 tahun memoriku
Sekarang sadarlah aku arti 27 tahun yg lalu ternyata aku tidak benar-benar ‘kuat’ untuk hidup
Jika aku harus hidup tanpa kenangan indah bersamamu

Aku akan coba membuat jalan
Antara tabir dan salam… antara rindu dan puncak kerinduan
Suara bintang-bintang malam dan talu bulan, mencair
dalam akar keheninganku.
Serulingku yg ‘gelisah’ melantunkan musik kenangan
Mengibaskan Cinta diatas batu yang melalap hati
Rinduku yg rapuh meluncur lagi dari sumbu dan
minyak kehidupan….

Aku ingin kau temani sejenak untuk bertutur kata
pada saat malam yang sepi sunyi dan,
kau curahkan sejuk itu dalam kalbu sanubariku…
Engkau…
Adalah ‘cintaku’ memori tidurku dan gejolak hati yang tak terobati
Kudengar panggilanmu dari balik awan-awan senja,
Kurasakan sayap-sayapmu selalu lembut membelai rinduku
Selalu, dan Teringat selalu…..
Es Em A Satu Mesujiku !


By : Heri Darmusi... (Biologi)

MARS SMAN 1 MESUJI

SMA Negeri

Satu Mesuji

Pematang Panggang OKI

Di sanalah kami belajar

Menuntut Ilmu

Membangun masa depan bangsa

Meraih cita-cita



Kerja keras penuh semangat

Pantang menyerah

Optimis dan percaya diri

Serius santai sukses

Serius santai sukses



Ciftaan : Drs Maman Wijaya (Fisika)




Berangkat dari sebuah rasa iseng menjadi sebuah keseriusan

Video smule

https://www.smule.com/marsonfirindra

Translate

Iklan Kompas

 
 
 

Inspiration

Dari segala penjuru Pematang Panggang kami datang ke sekolah ini guna menuntut ilmu mungkin ada yang tanpa cita-cita hanya dengan tujuan menuntut ilmu.. Alkhamdulillah berbekal ilmu yang kami tuntut di SMA ini sudah lebih dari cukup buat bekal kami dalam menempuh kehidupan.. terimakasih guru-guru kami semua... salam Marson



Total Pengunjung

TERIMA KASIH SEMUANYA, HATUR NUHUN SADAYANA, MATUR SUWUN SEDOYO, MAKASIH KAUNYINNA, MAKASIH GALO-GALONYO, THANKS YOU FOR ALL, MATUR NUWUN KABEH, TRIMAKSIH S'MUE.... SILAHKAN KOMUNIKASI BAHASA DENGAN SAYA DENGAN DELAPAN BAHASA: INDONESIA,SUNDA, JAWA, KOMERING, PALEMBANG, INGGRIS, CIREBON, MALAYSIA... TRIMS MARSON ( ADMIN

Reminded

Dengan semangat yg tersisa (maklum faktor usia hehheh).. disini saya coba untuk mengumpulkan data-2 mengenai alumni dan perkembangan SMA kami ini.. untuk itu semoga teman-teman dan guru-guru semua dapat memberikan dukungannya.. dan insya Allah tiba masa nya nanti blogs ini akan saya migrasi ke domain yg lebih valid.. tinggal tunggu za.. salam admin : Marson